Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kirim 15.000 Tentara ke Ukraina

Kompas.com - 01/09/2014, 21:54 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Sebanyak 15.000 prajurit Rusia dikirimkan ke Ukraina selama dua bulan terakhir dan diyakini 200-an orang telah tewas dalam pertempuran. Demikian sebuah organisasi HAM mengatakan, Senin (1/9/2014).

Moskwa berulang kali membantah telah mengirimkan pasukan reguler ke Ukraina untuk membantu separatis yang memerangi pemerintah Ukraina. Namun, beberapa indikasi dalam beberapa pekan terakhir memperkuat dugaan bahwa pasukan Rusia tengah bertempur di Ukraina.

Ketua Komite Para Ibu Tentara Valentina Melnikova mengatakan 7.000-8.000 personel militer Rusia diyakini berada di Rusia saat ini. Valentina bahkan yakin dalam dua bulan terakhir 10.000-15.000 prajurit sudah dikirim ke Ukraina.

"Para komandan militer tengah melakukan sebuah operasi rahasia," kata Melnikova, yang juga anggota dewan publik kementerian pertahanan Rusia.

Sejumlah organisasi massa mengatakan pemerintah Rusia menutupi semua informasi terkait pengerahan militer negeri itu.

Komite Para Ibu Tentara serta Rakyat dan Tentara, dua organisasi yang mewakili para anggota militer, mengatakan sejauh ini mereka juga tidak pernah memperoleh data korban yang jatuh akibat perang di Ukraina.

Namun sejumlah aktivis, mengutip informasi dari pihak keluarga dan para tentara, mengatakan setidaknya 200 orang prajurit Rusia tewas di Ukraina.

Ketua Rakyat dan Tentara Sergei Krivenko dan Ketua Komite Para Ibu Tentara St Petersburg Ella Polyakova mengatakan sekitar 100 orang prajurit dari Brigade Infantri ke-18 yang berbasis di Chechnya diyakini tewas di Ukraina.

"Pemerintah harus menjelaskan mengapa para prajurit mati di negara lain dan negara menutup mulutnya," ujar Polyakova yang juga menjadi penasihat masalah HAM untuk Presiden Vladimir Putin.

Sementara itu, seorang anggota parlemen dari kubu oposisi, Lev Shlosberg tengah menyelidiki keterlibatan militer Rusia di Ukraina. Kepada AFP Shlosberg mengatakan 100 orang anggota pasukan payung yang berbasis di kota Pskov, dikhawatirkan tewas di Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com