Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beratnya Menjadi Lesbian di Pakistan

Kompas.com - 19/08/2014, 19:36 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Bagi seorang wanita dari latar belakang konservatif kelas bawah di pedalaman Pakistan, Azra Ahmed telah membangun karier yang cemerlang. Namun, semua itu lenyap karena orientasi seksualnya yang dianggap menyimpang.

Azra (29) adalah seorang lesbian. Sejak kecil, dia selalu ingin melakukan operasi ganti kelamin dan menjadi seorang pria.

Di Pakistan, tempat tingkat fobia terhadap homoseksualitas memiliki sanksi sosial dan agama yang tinggi, hal itu berakibat buruk pada pekerjaan Azra. Hal itu pula yang membuat dia kesulitan untuk menikahi kekasih wanitanya secara sah.

Kini, dia berhubungan diam-diam dengan pasangannya di sebuah kota kecil yang nyaris tidak menawarkan peluang ekonomi apa pun bagi keterampilannya sebagai seorang pemasar.

Kisah Azra dan pasangannya, Lubna Jamal, mencuat pada Januari lalu, ketika sebuah kelompok hak asasi manusia Pakistan meluncurkan permohonan daring atau lewat internet mencari dukungan untuk mereka.

Permohonan itu sempat tidak terpantau kelompok-kelompok pegiat HAM lainnya, tapi orang di baliknya, mantan wartawan Arshad Sulahri, mengatakan dia menerima telepon dari pihak-pihak misterius yang memperingatkannya agar tidak mempromosikan homoseksualitas di Pakistan.

Namun Sulahri membangkang dan justru meluncurkan partai politik dan menjadi partai pertama di Pakistan yang memasukkan kasim (lelaki yang dikebiri) sebagai kelompok jender terpisah di lembar keanggotaan.

Sulahri mengatakan partai tersebut kini bertekad untuk memasukkan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Catatan: Nama kedua perempuan itu telah diubah di artikel ini untuk melindungi identitas mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com