Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik di Liberia Dijarah, Wabah Ebola Berpotensi Meluas

Kompas.com - 18/08/2014, 17:53 WIB


MONROVIA, KOMPAS.com
— Pejabat-pejabat Liberia khawatir ebola akan makin meluas ke daerah-daerah kumuh di Ibu Kota Monrovia setelah warga menjarah sebuah pusat karantina bagi pasien yang diduga mengidap ebola.

Warga mengambil barang-barang, termasuk seprai dan tempat tidur yang ada noda darah. Padahal, virus ebola menular lewat cairan tubuh, termasuk darah, muntah, ludah, keringat, dan kotoran pasien.

Pembantu Menteri Kesehatan Liberia Tolbert Nyenswah mengatakan, aksi kekerasan di daerah kumuh West Point, Sabtu (16/8/2014) malam itu, dipicu oleh warga yang marah karena adanya pasien yang berasal dari beberapa daerah lain di Monrovia.

Ada sekitar 30 pasien di pusat karantina itu dan sebagian pasien kabur saat penjarahan terjadi. Nyenswah mengatakan, begitu diketahui keberadaannya, para pasien ini akan dikirim ke pusat penanggulangan ebola di rumah sakit umum Monrovia.

Seorang pejabat senior polisi khawatir seluruh West Point akan tertular virus mematikan ini.

Insiden ini menjadi tantangan baru bagi petugas-petugas kesehatan Liberia yang berjuang menangani penularan penyakit yang mewabah tersebut.

Polisi Liberia hari Minggu berhasil memulihkan ketertiban di West Point, kota berpenduduk 50.000 jiwa itu. Presiden Ellen Johnson Sirleaf ikut memberi imbauan kepada warga Liberia.

WHO mengatakan, ebola telah menewaskan 1.145 orang di negara-negara Afrika Barat, termasuk 413 orang di Liberia. Sejumlah negara lain di kawasan Afrika telah berupaya keras mengatasi penyebaran wabah itu lewat pembatasan perjalanan, penundaan perjalanan dengan pesawat terbang, karantina, dan beragam seruan kesehatan.

Sejumlah maskapai penerbangan, seperti British Airways, Emirates Airlines, Arik Air, Kenya Airways, Korean Air, dan ASKY Airlines, telah menangguhkan penerbangan ke Sierra Leone, Guinea, dan Liberia. Bahkan Korean Air mengeluarkan penangguhan penerbangan ke Kenya meski tidak ada satu kasus ebola pun di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com