Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Tampung Hampir 2.000 Pengungsi Yazidi

Kompas.com - 14/08/2014, 18:45 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki kini menampung sekitar 2.000 pengungsi etnis minoritas Yazidi yang melarikan diri dari serbuan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Demikian penjelasan para pejabat Turki, Kamis (14/8/2014).

Sebagian besar pengungsi Yazidi ditampung di tenda-tenda yang didirikan di Silopi, Provinsi Sirnak, sebelah utara perbatasan Irak. Di tempat itu, para pengungsi Yazidi mendapatkan makan tiga kali sehari dan pemeriksaan kesehatan rutin.

Karpet-karpet besar dibentangkan di dalam tenda-tenda besar yang bisa digunakan para pengungsi bermain dengan anak-anak mereka, memasak atau sekadar bersantai.

Namun, banyak pengungsi yang terpaksa terpisah dari kerabat atau anak-anak mereka karena mereka tidak memiliki paspor. Sebab, pemerintah Turki hanya menerima para pengingsi yang memiliki paspor, sebuah kebijakan yang mengakibatkan banyak keluarga harus terpisah.

Seorang pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) mengatakan sekitar 1.600 orang Yazidi kini ditampung di sebuah kamp pengungsi yang baru dibangun di kota Silopi.
"Satu-satunya negara yang membuka pintunya untuk warga Yazidi adalah Turki," kata PM Recep Tayyip Erdogan.

Turki bahkan berencana untuk membangun kamp lebih besar untuk menampung sekitar 16.000 warga Yazidi dan pengungsi lainnya di kota Zakho yang masih berada di wilayah Irak namun hanya berjarak beberapa kilometer dari perbatasan Turki.

Deputi PM Turki Besir Atalay mengatakan Turki sedang mengerjakan sebuah kamp baru yang bisa menampung pengungsi dalam jumlah lebih besar. "Kemungkinan masih banyak pengungsi yang akan memasuki Turki masih sangat besar," ujar Atalay.

Turki memang menjadi salah satu tujuan utama para pengungsi. Saat ini Turki juga menampung 1,2 juta pengungsi Suriah selama lebih dari tiga tahun konflik di negeri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com