Meski Ditolak Kiev, Konvoi Truk Bantuan Rusia Terus Bergerak

"Konvoi bantuan kemanusiaan Putin tidak akan diizinkan melintasi perbatasan menuju wilayah Kharkiv. Kami tak akan izinkan provokasi dari agresor di wilayah kami," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov lewat akun Facebook-nya.

Sekitar 280 truk mengangkut lebih dari 1.800 bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan, makanan bayi, kantong tidur, dan generator listrik, kini bergerak menuju Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan mengirimkan bantuan terkait kondisi yang sangat buruk di kota-kota Lugansk dan Donetsk yang dikuasai milisi pro-Rusia. Kedua kota tersebut kini dikepung pasukan Pemerintah Ukraina.

Namun, Kiev dan Barat khawatir pengiriman bantuan itu akan digunakan Moskwa sebagai samaran untuk mengirimkan pasukan ke dalam wilayah Ukraina.

Sejumlah media Rusia mengatakan, konvoi truk bantuan itu sudah melewati kota Voronezh yang berarti konvoi itu tinggal berjarak kurang dari 300 kilometer dari pintu perbatasan Shebekino.

Laporan stasiun televisi Rossiya TV dari Voronezh mengatakan, konvoi truk bantuan itu sudah menempuh perjalanan sejauh 500 kilometer dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam. Dengan kecepatan ini, iring-iringan truk itu akan tiba di perbatasan pada malam hari.

Kiev mengatakan, konvoi truk itu akan berhenti di perbatasan sehingga barang bantuan bisa diturunkan dan dibawa ke kawasan yang dilanda konflik dengan bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).