Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Antarkan Sendiri Anaknya Kembali ke Penjara

Kompas.com - 12/08/2014, 03:57 WIB

DONETSK, KOMPAS.com - Seorang ibu mengantarkan kembali anaknya ke penjara, hanya beberapa jam setelah sang anak kabur dari penjara yang terkena serangan mortir di kawasan timur Ukraina.

"Dia mengatakan harus kembali (ke penjara) sehingga tidak akan dihitung sebagai melarikan diri. Kami melakukan segala sesuatu sesuai dengan hukum," kata ibu tersebut, Natalya Nikitendo, sesudah mengantarkan anaknya kembali ke penjara, Senin (11/8/2014).

Penjara berkeamanan tinggi di Donetsk, Ukraina ini berada di kawasan yang dikuasai para pejuang pro-Rusia. Pada Senin pagi, penjarat tersebut dihantam mortir dan 106 narapidana kabur di tengah kerusuhan.

Anak Nikitendo tercatat masih harus menjalani hukuman penjara 4 tahun dalam kasus pencurian mobil. Dia menjadi satu dari 34 narapidana yang sudah kembali ke penjara sesudah serangan mortir dan pengepungan oleh tentara Ukraina.

"Bagaimana Anda bisa hidup (bila) tanpa hukum?" lanjut Nikitenko tentang sikapnya. Namun dia mengaku tindakannya juga didorong oleh permintaan anaknya yang meminta diantarkan kembali ke penjara setelah sempat kabur di tengah kepanikan serangan mortir itu.

Serangan mortir ke penjara tersebut menewaskan satu orang dan meninggalkan lubang berdiamter sekitar 50 sentimeter di aspal pelataran penjara.

Menurut Nikitendo, anaknya kabur dari penjara setelah serangan mortir dengan penuh ketakutan setelah seorang pria terlihat tergeletak tanpa kepala. "Dia bahkan tidak tahu bagaimana bisa sampai ke rumah," ujar Nikitendo.

Juru bicara pejuang pro-Rusia di Donetsk yang menyebut diri sebagai Nom de Guerre Koba mengatakan mereka meningkatkan pengamanan di kawasan di sekitar penjara itu karena khawatir para narapidana yang kabur akan mendapatkan senjata dan melakukan kekerasan.

"Kami masih mencari tahanan yang melarikan diri," kata Koba yang melengkapi diri dengan pistol dan senapan. "Ketika orang-orang ini melakukan perbuatan jahat, itu semua akan disalahkan pada kami," imbuh dia.

Pejabat penjara menyatakan selain satu narapidana tewas dengan luka di kepala, sepuluh narapidana lain juga terluka karena pecahan mortir akibat serangan itu. Menurut dia sejumlah narapidana yang kabur di tengah kepanikan belum kembali ke penjara tetapi diduga bersembunyi tak jauh dari sana.

"Dalam kepanikan, orang-orang bersembunyi di tempat penyimpanan bom dan gudang. Kami sekarang bekerja menghitung dan memeriksa para tahanan," kata pejabat tersebut.

Pusat kota Donetsk terus menjadi sasaran serangan senjata berat selama beberapa hari terakhir, ketika tentara Ukraina mengepung kota ini dan bersumpah merebut kembali basis pejuang pro-Rusia tersebut.

Korban sipil dilaporkan terus berjatuhan akibat serangan artileri dari pasukan Ukraina yang juga menyambar rumah sakit dan permukiman. Empat bulan konflik di kawasan timur Ukraina ini telah menewaskan tak kurang dari 1.300 orang dan 285.000 warga sudah mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com