Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Kuasai Bendungan Terbesar di Irak

Kompas.com - 08/08/2014, 18:38 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com — Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berhasil menguasai bendungan terbesar Irak yang terletak di sebelah utara kota Mosul. Ini berarti ISIS menguasai pasokan air dan tenaga listrik untuk wilayah yang sangat luas.

"Bendungan Mosul dikuasai pemberontak sejak tadi malam (Kamis)," kata Holgard Hekmat, juru bicara pasukan Peshmerga Kurdi yang sebelumnya menjaga bendungan tersebut, Jumat (8/8/2014).

Keterangan serupa disampaikan Ketua Dewan Provinsi Nineveh yang memastikan pasukan ISIS sudah menguasai infrastruktur penting itu. Direbutnya bendungan itu merupakan bagian dari serangkaian keberhasilan ISIS yang melebarkan wilayah kekuasaannya di wilayah utara Irak.

Dalam beberapa hari terakhir, ISIS berhasil memukul mundur pasukan Kurdi, menduduki sejumlah kota, dan membuat kelompok etnis minoritas Yazidi serta Kristen terpaksa menyingkir untuk menyelamatkan diri.

Bendungan Mosul, atau dulu dikenal dengan nama Bendungan Saddam, terletak di sebelah utara Mosul, kota terbesar kedua Irak, yang kini diklaim sebagai ibu kota negara Islam bentukan ISIS.

Awalnya pasukan Peshmerga yang mengendalikan bendungan ini mampu menahan serangan ISIS. Namun, setelah beberapa hari diserang, kekuatan pertahanan Peshmerga melemah.

Dengan menguasai bendungan ini, ISIS kini mengendalikan pasokan air dan listrik yang bisa digunakan untuk menggalang dukungan untuk mereka di kawasan yang sudah dikuasainya. ISIS juga dapat menjual sumber daya ini untuk mendapatkan penghasilan.

Namun, muncul kekhawatiran ISIS akan melepaskan air yang ditampung bendungan itu untuk menghancurkan sejumlah kota, termasuk ibu kota Baghdad.

Awal tahun ini, ISIS telah menguasai bendungan Fallujah yang lebih kecil di Sungai Eufrat saat menguasai kota itu. Berulang kali ISIS menggunakan bendungan ini sebagai senjata dengan cara membuka pintu air bendungan untuk membanjiri kawasan yang masih dikuasai Pemerintah Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com