Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Tinjau Penjualan Senjata ke Israel

Kompas.com - 04/08/2014, 21:31 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris akan meninjau penjualan senjata dan berbagai peralatan militer ke Israel yang mencapai nilai 8 miliar poundsterling atau sekitar Rp 158 triliun terkait konflik di Jalur Gaza. Demikian disampaikan kantor Perdana Menteri Inggris, Senin (4/8/2014).

Meski demikian, pemerintan Inggris tidak akan sepenuhnya mencabut lisensi persenjataan militernya ke Israel sebab pemerintah Inggris meyakini bahwa negeri itu memiliki hak untuk membela diri.

Pemerintah Inggris akan memeriksa satu persatu sebuah perangkat lunak, alat komunikasi dan sejumlah komponen senjata yang dijual ke Israel. Inggris ingin memastikan barang-barang yang dijual ke Israel itu tidak digunakan untuk melakukan represi atau memprovokasi konflik.

Hal yang paling dikhawatirkan adalah ekspor peralatan militer yang melibatkan 130 perusahaan Inggris dan bernilai 42 juta poundsterling, termasuk komponen untuk drone Hermes dan komponen untuk tank buatan Israel.

Sebenarnya, sejumlah anggota parlemen Inggris telah menyerukan embargo senjata terhadap Israel. "Seharusnya diberlakukan embargo penjualan senjata dan kerja sama militer dengan Israel," kata Caroline Lucas, anggota parlemen dari Partai Hijau.

Sebenarnya penggunaan peralatan militer Inggris dalam konflik di Palestina sudah diakui saat Israel menggelar operasi militer Cast Lead ke Jalur Gaza pada 2008. Saat itu pemerintah Inggris mengakui Israel, dalam operasi militernya, hampir pasti menggunakan sejumlah komponen dan peralatan yang diproduksi Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com