Di wilayah Pasifik, PM Australia Tony Abbott dan PM Selandia Baru John Key menghormati puluhan ribu tentara kedua negara yang gugur di medan perang Belgia.
"Apa yang dikenal sejarah sebagai Perang Besar ini adalah sebuah peristiwa yang paling menghancurkan dalam sejarah manusia," ujar Abbott.
"Perang ini juga membangkitkan komunisme hingga Nazisme, menjadi bibit Perang Dunia II dan Perang Dingin," tambah Abbott.
Sementara itu di kota Liege, sebuah kota industri di wilayah timur Belgia, keamanan ditingkatkan dan akses menuju pusat peringatan 100 tahun Perang Dunia I diawasi ketat.
Di pusat kota, semua jalan yang mengarah ke lapangan utama dan balai kota Liege, ditutup dan pasukan polisi bersenjata lengkap terlihat di mana-mana.
Raja Belgia, Philippe bersama para tokoh dunia seperti Pangeran William, Raja Spanyol Felipe VI, Presiden Perancis Francois Hollande dan Presiden Jerman Joachim Gauck dikabarkan hadir dalam peringatan ini bersama lebih dari perwakilan 80 negara di dunia.
Liege merupakan kota pertama yang diserang Jerman pada awal Agustus 1914. Pasukan Belgia memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Jerman, sehingga rencana Jerman untuk memenangkan perang dengan cepat, gagal.
Invasi Jerman ke Belgia itu kemudian menyeret Inggris ke dalam perang yang kemudian berlangsung sekitar empat tahun itu.
Akibatnya 10 juta tentara tewas dan 20 juta lainnya terluka. Jutaan warga sipil juga tewas, sejumlah negara runtuh dan peta dunia berubah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.