Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditabrak Taksi di Melbourne, Warga Indonesia Kini Hidup dengan Satu Kaki

Kompas.com - 24/07/2014, 11:17 WIB
MELBOURNE, KOMPAS.COM — Ismail Marzuki, seorang awak kapal yang kebetulan saja berada di Melbourne, Australia, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah total. Pria asal Muara Dua, Sumatera Selatan, ini ditabrak taksi. Akibatnya, kaki Ismail harus diamputasi.

Semua itu bermula di Bandara Internasional Melbourne, 11 Juni lalu. Saat itu, pria berusia 32 tahun ini tiba pada dini hari ke bandara dan sedang bersiap pulang ke Indonesia.

Tanpa diduga sama sekali, pada saat Ismail menurunkan koper dari mobil van yang mengantar rombongan mereka, sebuah taksi menabraknya dari belakang.

Akibat ditabrak, Ismail sempat koma selama lima hari sebelum para dokter di RS Royal Melbourne mengamputasi bagian bawah kaki kirinya, sementara tulang kaki kanannya sampai sekarang masih retak sehingga belum bisa digunakan untuk menapak.

Ketika ditemui Erwin Renaldi dan Rama Aditydarma dari ABC International, Rabu (23/7/2014), Ismail sedang menjalani fisioterapi yang masih akan dijalaninya selama beberapa bulan mendatang.

Terlepas dari nasib buruk yang menimpanya, Ismail mengaku tetap tabah dan pasrah kepada Tuhan. Meskipun sering menangis dan sedih karena kejadian yang menimpanya ini, Ismail menganggapnya sebagai cobaan dan berpasrah kepada Tuhan.

Ismail sebenarnya tidak memiliki rencana untuk berada di Melbourne. Ketika itu, dia sedang bekerja di kapal untuk mengirimkan kiriman minyak mentah dari Vietnam ke Geelong, sebuah pelabuhan sekitar 1 jam dari Melbourne. Namun, ketika kontrak yang dia miliki dengan kapal tersebut habis, Ismail kemudian harus pulang dan turun di pelabuhan terdekat.

Kebetulan saat itu kapal pengirim minyak memang sedang menuju ke Geelong. Di situlah seharusnya dia diturunkan untuk kemudian pulang ke Indonesia menggunakan pesawat dari Melbourne.


Rama Adityadarma/ABC Ismail ditemani oleh istrinya Yeni Arlina.
"Saya itu sampai di Geelong waktu itu sore sekitar jam empat sore, lalu subuhnya sudah langsung ke bandara," tutur Ismail.

Kejadian itu sendiri membuatnya sedih karena kejadiannya ialah ketika ia menurunkan barang dari bagasi mobil. Tiba-tiba saja, ia ditabrak taksi dari belakang.

"Kalau kecelakaannya itu waktu di parkiran atau waktu saya menyeberang, mungkin memang salah saya, tetapi ini saya sedang nurunin barang, kok tiba-tiba ditabrak," kata Ismail, sedih.

Terlepas dari itu, Ismail tampak tidak menyalahkan pengendara taksi yang menabraknya. Dia justru menerima permintaan maaf dari penunggang taksi tersebut dengan lapang dada.

"Ketika saya masih di rumah sakit, dia datang buat minta maaf," katanya sembari tersenyum.

Ismail kini ditemani oleh istrinya, Yeni Arlina, yang sudah semenjak minggu pertama kejadian datang dari kampungnya untuk menemani sang suami. Meskipun harus melewati proses yang cukup pelik untuk berada di Melbourne, Yeni bersyukur bisa mendampingi suaminya pada masa sulit ini.

"Alhamdulillah bisa sampai sini, bisa ketemu," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com