Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Forensik Korban #MH17 Dilakukan di Amsterdam

Kompas.com - 22/07/2014, 05:29 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Selama memberikan pernyataan terkait kesepakatan yang sudah dia buat dengan milisi Ukraina pro-Rusia, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengisyaratkan adanya rasa frustrasi dan kemarahan dari pemerintahanannya terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17. Penanganan forensik akan dilakukan di Belanda.

"Dalam beberapa hari terakhir, ada saat-saat ketika saya ingin bersuara lebih banyak untuk kemarahan dan kesedihan yang dirasakan bangsa Malaysia... dan yang saya rasakan. Namun, kadang-kadang, kita memang tetap harus bekerja dengan tenang untuk pelayanan dan hasil lebih baik (apa pun yang dirasakan)," ujar Najib, Senin (21/7/2014).

Sebelumnya, Najib telah membuat kesepakatan dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang memproklamasikan diri, Alexander Borodai, tentang penanganan insiden ini. Jasad para korban akan diserahkan para milisi kepada Pemerintah Belanda, dan Malaysia akan mendapatkan kotak hitam pesawat.

Berdasarkan perjanjian tersebut, enam anggota Malaysia dari tim pemulihan akan berada di kereta yang membawa jasad para korban untuk diserahkan kepada Pemerintah Belanda. Kereta ini dijadwalkan meninggalkan Stasiun Torez di dekat lokasi jatuhnya pesawat menuju ke kota Kharkiv, masih di kawasan Ukraina.

Forensik

Seorang saksi mata melihat kereta berisi jasad para korban sudah keluar dari Stasiun Torez saat Najib menyampaikan pernyataannya. Dari Kharkiv, jasad para korban akan diterbangkan ke Amsterdam memakai pesawat Hercules C130 milik Belanda, imbuh Najib, dengan pendampingan dari tim Malaysia.

Korban yang berasal dari Malaysia dan sekitarnya akan dibawa ke Malaysia setelah seluruh proses forensik rampung dikerjakan di Amsterdam. "Saya harus menekankan bahwa meskipun kesepakatan telah tercapai, masih ada beberapa langkah yang diperlukan sebelum (penanganan para korban) selesai," kata Najib. "Ada pekerjaan yang masih harus dilakukan, pekerjaan yang bergantung pada komunikasi terus dengan iktikad baik."

Presiden AS Barack Obama, Senin, mengatakan bahwa Rusia harus memaksa para milisi pro-Rusia bekerja sama dengan penyelidik internasional. Dia mengatakan pula bahwa kekacauan di lokasi jatuhnya pesawat merupakan penghinaan terhadap keluarga para korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com