Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desakan Meningkat agar Penyelidik Diberi Akses Penuh ke #MH17

Kompas.com - 21/07/2014, 16:30 WIB
Tony Abbot meminta Putin menggunakan pengaruhnya di wilayah pemberontak.
 
CANBERRA, KOMPAS.COM — Desakan internasional muncul lagi agar penyelidik internasional diberi akses penuh ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina timur. Seruan itu antara lain disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Abbot mengatakan, tempat kejadian perkara sangat kacau.

Di samping itu, kata Abbot, menimbang bahwa hampir dipastikan pemberontak pro-Rusia menembak pesawat Malaysia Airlines MH17, maka penguasaan kawasan oleh mereka sama seperti menempatkan penjahat di tempat kejadian perkara.

Australia mensponsori resolusi PBB untuk menuntut akses ke lokasi kejadian. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, tim penyelidik perlu mendapatkan jaminan keamanan agar mereka dapat melaksanakan tugas.

Putin memperingatkan bahwa penjatuhan pesawat tidak boleh digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan politik. Ia menambahkan, Rusia akan melakukan apa saja untuk berusaha mengakhiri konflik di Ukraina.

Pengaruh

Desakan agar penyelidik internasional diberi akses juga disampaikan oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron. Cameron mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Putin pada hari Minggu (20/7/2014).

Dalam percakapan itu, PM Cameron meminta Putin menggunakan pengaruhnya atas kelompok separatis pro-Rusia sehingga tim penyelidik internasional mendapat akses penuh. "Bukti menunjukkan separatis pro-Rusia bertanggung jawab," kata juru bicara kantor perdana menteri Inggris menirukan apa yang disampaikan Cameron kepada Putin.

Sebelumnya Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin. Rutte mengatakan kepada Presiden Putin bahwa Putin memiliki satu kesempatan terakhir untuk menunjukkan bahwa Moskwa berniat membantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com