Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Anjlokkan Keuntungan Bank Vatikan

Kompas.com - 08/07/2014, 18:57 WIB
KOMPAS.com — Skandal keuangan yang melibatkan petinggi Bank Vatikan membuat keuntungan bank milik negara Vatikan itu anjlok hingga 97 persen. Skandal itu membuat 2.000 akun yang berada di bank yang juga dikenal sebagai Institut Vatikan untuk Karya Religius (IOR) diblokir. Demikian tulis Bloomberg pada Selasa (8/7/2014).

Sementara itu, Paus Fransiskus dalam kapasitasnya sebagai kepala negara merencanakan untuk menggantikan jajaran direksi Bank Vatikan. Paus kelahiran Buenos Aires, Argentina, itu memang sudah mereorganisasi Bank Vatikan sejak setahun silam.

Sementara itu, Kardinal Prefek George Pell yang ikut menangani masalah reorganisasi Bank Vatikan melalui surat elektroniknya mengatakan, reorganisasi akan menghasilkan struktur pengelolaan bank yang lebih simpel dan efisien. "Tujuannya ialah untuk melayani dengan baik misi Gereja Katolik," katanya.  

Kardinal George Pell mengatakan, pada 2012, keuntungan Bank Vatikan tinggal 2,9 juta euro atau setara dengan 3,9 juta dollar AS. Angka ini jauh dari perolehan keuntungan tahun sebelumnya, yakni di angka 86,6 juta euro.

Reorganisasi, sejauh ini, sudah menjebloskan seorang kardinal ke penjara atas tuduhan penggelapan keuangan. Tahun lalu, pendahulu Paus Fransiskus, Paus Benediktus XVI, mengangkat Ernst von Freyberg menjadi orang nomor satu alias Direktur Utama Bank Vatikan. Paus Fransiskus pun memercayakan Von Freyberg untuk membenahi Bank Vatikan menjadi lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com