Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Spanyol Gerebek Komplotan Dokter Palsu Asal China

Kompas.com - 27/06/2014, 18:47 WIB
MADRID, KOMPAS.com — Kepolisian Spanyol menggerebek sekelompok orang asal China yang dituduh melakukan aborsi, pembedahan, dan pengobatan gigi ilegal di sebuah klinik yang tidak higienis. Demikian dijelaskan kepolisian, Jumat (27/6/2014).

Setelah melakukan penangkapan, kepolisian menggelar berbagai barang bukti yang diperoleh, termasuk satu set gigi manusia, sejumlah pil, dan berbagai peralatan pengobatan gigi yang tidak steril.

Polisi mengatakan telah menahan delapan warga negara China yang sudah diincar selama satu tahun dan menutup enam klinik medis gelap di distrik Usera, di sebelah selatan Madrid, yang memang merupakan kawasan tempat tinggi komunitas China.

Selain kedelapan orang yang sudah ditahan itu, kepolisian juga mendakwa dua orang lain terkait pelanggaran terhadap kesehatan publik dan kegiatan profesional tak berlisensi.

"Mereka menawarkan pemeriksaan kandungan, penyakit anak dan konsultasi masalah gigi dan spesialisasi lainnya. Mereka bahkan melakukan pembedahan dan aborsi di rumah-rumah biasa yang tidak higienis dan aman," demikian pernyataan kepolisian Spanyol.

Para dokter tak berlisensi itu, lanjut polisi, mengiklankan layanan mereka di media massa yang memiliki pasar komunitas China di Spanyol.

Praktik dokter palsu ini terbongkar setelah seorang pasien melapor kepada polisi bahwa para dokter gadungan itu mematok tarif 2.800 dollar AS atau hampir Rp 30 juta untuk serangkaian konsultasi terkait kesehatan perut.

Para dokter palsu itu memalsukan hasil pemeriksaan darah pasien itu sehingga membuat dia berpikir telah menderita hepatitis dan membutuhkan pengobatan. Setelah berobat ternyata penyakitnya bertambah parah dan akhirnya orang itu dirawat di rumah sakit karena perutnya terkena infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com