Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah ISIS Disingkirkan dari Media Sosial?

Kompas.com - 27/06/2014, 16:32 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Selain bertempur di darat, para pejuang kelompok militan Irak juga menyebarkan perang propaganda di media sosial dalam beberapa pekan terakhir dengan memublikasikan berbagai foto, video, dan informasi tentang kampanye mereka untuk menjatuhkan pemerintah.

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok yang memimpin pemberontakan, bahkan mengerahkan aplikasi Android yang memublikasikan kicauan di Twitter secara otomatis (sudah dihapus) dan mengoordinasikan tagar kampanye agar menjadi trending topic di Twitter.

Pemerintah Irak merespons dengan memblokir beberapa situs media sosial dan beberapa provinsi menutup akses internet. Namun, beberapa akun media sosial kelompok militan yang paling aktif masih beraktivitas, termasuk akun-akun yang mendesak agar umat Muslim di negara lain  bergabung dengan ISIS.

Tiga orang lelaki yang tampil di video rekrutmen ISIS di YouTube —yang kini sudah dihapus dari YouTube— masih beredar di Twitter dengan menggunakan nama samaran militer.

Seorang anggota kelompok militan yang berpura-pura menjadi warga negara Inggris bahkan menawarkan saran bagi mereka yang ingin bergabung dengan ISIS lewat situs Ask.fm. Akan tetapi mengapa akun-akun ini belum dihapus?

BBC berbicara dengan sejumlah pengelola jejaring sosial dan banyak dari mereka mengatakan bahwa mereka tidak secara aktif memantau situs mereka untuk melihat konten yang mempromosikan terorisme.

Mereka akan merespons permintaan dari pemerintah dan individu untuk menghapus materi tertentu. Juru bicara Twitter mengatakan, perusahaan itu akan menghapus publikasi yang melanggar peraturannya.

Peraturan Twitter melarang ancaman kekerasan dan "tindakan ilegal yang lebih jauh" di situs mereka. Mereka juga menambahkan bahwa Twitter tidak memantau laporan media atas posting yang berisi hasutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com