Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Dalam 17 Hari 1.000 Orang Tewas di Irak

Kompas.com - 24/06/2014, 19:39 WIB
GENEVA, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 orang tewas, lebih dari separuh adalah warga sipil, sepanjang bulan ini terutama sejak kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyapu sebagian besar wilayah utara Irak. Demikian pernyataan PBB, Selasa (24/6/2014).

Juru bicara Badan HAM PBB Rupert Colville kepada para wartawan di Geneva mengatakan 1.075 orang tewas dan 658 orang terluka hanya dalam 17 hari antara 5-22 Juni. "Angka ini bisa dianggap sebagai angka minimum," ujar Colville.

Dia menambahkan, dari jumlah itu sekitar 757 korban tewas adalah warga sipil dan 599 lainnya terluka. Jumlah ini adalah yang tercatat di provinsi Nineveh, Diyala dan Salah al-Din.

"Penyebab kematian mereka beragam misalnya warga sipil akibat eksekusi dan pembunuhan tanpa pengadilan, sementara anggota polisi dan militer tewas karena pertempuran," tambah Colville.

Sementara di wilayah Baghdad dan sejumlah daerah di selatan ibu kota Irak itu, PBB mencatat lebih dari 318 orang tewas dan 590 orang lainnya terluka. "Sebagian besar korban adalah akibat setidaknya enam bom mobil terpisah," papar Colville.

Selain pembunuhan, Colville melanjutkan, penculikan yang dilakukan ISIS juga terus berlangsung di sejumlah provinsi yang diduduki kelompok militan itu.

Di antara korban penculikan terdapat cukup banyak warga asing, termasuk 48 warga negara Turki yang diculik dari konsulat Turki di Mosul, saat ISIS menguasai kota tersebut.

Selain itu, 40 warga India yang bekerja untuk perusahaan konstruksi Irak juga diculik sejak 18 Juni lalu. Demikian Kementerian Luar Negeri India.

Sejak awal Juni, kelompok militan Sunni yang dipimpin ISIS "menggilas" berbagai desa di lima provinsi dan kini mereka hanya berjarak kurang dari 100 kilometer dari Baghdad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com