Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Irak dan ISIS Perebutkan Kompleks Penyulingan Minyak

Kompas.com - 19/06/2014, 17:02 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Pasukan pemerintah Irak, Kamis (19/6/2014), melancarkan serangan untuk menangkis serangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang hendak menguasai kompleks penyulingan minyak terbesar di Irak.

Kompleks penyulingan minyak Baiji terletak 200 kilometer di sebelah utara ibu kota Baghdad itu menjadi medan pertempuran antara pemerintah Irak dan pasukan ISIS serta para sekutunya.

Dalam video yang ditayangkan stasiun televisi Al-Arabiya, terlihat asap hitam mengepul dari komplek penyulingan itu dan sebuah bendera hitam milik ISIS berkibar di salah satu bangunan.

Ratusan pekerja terjebak di dalam kompleks yang wilayahnya mencakul lahan yang sangat luas hingga mencapai tepian Sungai Tigris.

Dengan kondisi ini diduga ISIS menguasai sebagian besar kompleks itu dan pasukan keamanan terkonsentrasi di sekitar ruang kendali komplek tersebut. Meski demikian pemerintah Irak membantah kompleks penyulingan minyak itu segera jatuh ke tangan ISIS.

Pada Kamis (19/6/2014) pagi, sebanyak 250-300 staf komplek penyulingan yang tersisa dievakuasi, kata salah seorang pekerja lewat telepon.  "Sepanjang malam helikopter militer terus menyerang posisi-posisi militan," tambah pekerja itu seperti dikutip Reuters.

Baiji, 40 kilometer di sebelah utara kota kelahiran Saddam Hussein, Tikrit, terletak di wilayah yang pekan lalu direbut ISIS yang bertekad mendirikan kekalifahan Islam di Irak dan Suriah.

Gerak maju ISIS menuju Baghdad terhambat setelah militer Irak, milisi Syiah dan para sukarelawan berhasil menyusun kekuatan.

Namun, ISIS berhasil menguasai kota kecil Mutasim, di selatan Samarra, salah satu kota suci Syiah. Dengan dikuasainya Mutasim, ISIS bisa menguasai kota Samarra.

Seorang polisi setempat mengatakan pasukan pemerintah mundur tanpa bertempur ketika mengetahui puluhan kendaraan milik ISIS mengepung Mutasim dari tiga arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com