Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2014, 18:36 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com — Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Rabu (18/6/2014), merilis laporan tahunan yang menampilkan "kegiatannya" di berbagai lokasi di Timur Tengah.

Dalam laporan itu, ISIS memaparkan, sepanjang 2013 melakukan sedikitnya 10.000 operasi di Irak, 1.000 pembunuhan, menanam 4.000 bom rakitan, dan membebaskan ratusan tahanan anggota berbagai kelompok radikal.

ISIS juga mengklaim sudah mengembalikan ratusan orang murtad "ke jalan yang benar". Selain itu, ISIS dalam laporannya ini juga mengklaim memiliki sedikitnya 15.000 pejuang.

Laporan itu juga memaparkan bagaimana ISIS mendapatkan dana dan merekrut anggota baru. Selain itu, ISIS juga mengklaim mendapatkan banyak dukungan dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Laporan ISIS tahun 2012 dan 2013 ini telah dianalisis Institut Studi Perang di AS. Lembaga ini yakin ISIS mengompilasi kegiatannya selama ini untuk menarik donor potensial dan untuk menggambarkan bahwa ISIS adalah sebuah organisasi militer yang dikelola dengan baik dan memiliki strategi politik yang jelas.

"ISIS menerbitkan laporannya seperti sebuah perusahaan dengan rincian operasi dan targetnya. Dalam laporannya ini terlihat jelas gambaran struktur, rencana, dan strategi ISIS," kata Nigel Inkster, mantan wakil direktur dinas intelijen Inggris, MI6.

Dokumen itu juga dengan jelas memaparkan bahwa target jangka panjang ISIS adalah untuk mengendalikan wilayah dengan populasi Sunni di Irak.

Untuk memenuhi kebutuhan finansialnya, ISIS diyakini sudah menarik pajak dari berbagai tempat bisnis di Mosul, bahkan sebelum kota itu mereka rebut. Sejauh ini ISIS sudah mengumpulkan uang sebanyak 8 juta poundsterling atau sekitar Rp 162 miliar hanya dari penarikan pajak di Mosul.

Sementara itu, dari 15.000 pejuangnya, sebanyak 12.000 orang berasal dari luar Irak dan Suriah, sebagian besar berasal dari berbagai negara di Timur Tengah.  Sementara itu sekitar 2.000 orang lainnya diperkirakan berasal dari beberapa negara Eropa dengan jumlah anggota dari Malaysia dan Indonesia yang terus bertambah.

Selama sepekan terakhir, ISIS menggelar operasi militer besar-besaran di wilayah utara Irak. Sejauh ini, ISIS berhasil menguasai sejumlah kota besar, antara lain Mosul dan Tikrit.

Sementara itu di wilayah barat Irak, ISIS berhasil menguasai kota Tal Afar yang berada tak jauh dari perbatasan Irak dan Suriah. Saat ini ISIS berusaha untuk maju dan merebut ibu kota Baghdad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com