Ajakan Al-Sistani untuk mempertahankan negara dari serangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) muncul setelah Presiden AS Barack Obama mengatakan tengah mempelajari semua opsi untuk menyelamatkan Irak.
"Semua orang yang mampu mengangkat senjata dan memerangi teroris, mempertahan negeri, rakyat dan tempat suci mereka, harus menjadi sukarelawan dan bergabung dengan militer untuk mencapai tujuan suci ini," kata para pengikut Al-Sistani menyampaikan pesan sang ulama dalam shalat Jumat di kota suci Syiah, Karbala.
"Barangsiapa mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan negara, keluarga dan kehormatannya, akan mati sebagai syuhada," tambah dia.
Al-Sistani yang sudah berusia sangat lanjut itu, meski jarang tampil di hadapan publik namun dia sangat berpengaruh di dunia Syiah dan dihormati jutaan orang.
Sementara itu, di sebelah utara Baghdad, para pejuang ISIS tengah mempersiapkan serangan untuk merebut kota Samarra, salah satu kota suci Syiah.
Sejumlah saksi mata di kawasan Dur, antara kota Tikrit dan Samarra mengatakan mereka melihat kendaraan bermotor yang jumlahnya "tak terhingga" membawa orang-orang bersenjata menuju ke ara selatan sepanjang malam.
Warga kota Samarra, yang hanya berjarak 110 kilometer dari Baghdad, mengatakan orang-orang bersenjata itu berkumpul di sisi utara, timur dan tenggara kota itu.
ISIS sejak Senin lalu menggelar serangan besar-besaran dan sejauh ini berhasil menguasai sejumlah kota besar seperti Mosul dan Tikrit.
Pada Jumat, ISIS terlibat baku tembak dengan pasukan pemerintah di kota Muqdadiyah yang berjarak hanya 80 kilometer dari batas kota Baghdad. Jika kota ini juga jatuh ke tangan ISIS maka jalan menuju Baghdad semakin terbuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.