Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irlandia Selidiki Kematian Ratusan Bayi dan Anak di Rumah Penampungan Gereja

Kompas.com - 11/06/2014, 03:27 WIB

DUBLIN, KOMPAS.com — Pemerintah Irlandia, Selasa (10/6/2014), menyatakan membuka penyelidikan penuh atas rumah-rumah penampungan yang dikelola gereja Katolik bagi para ibu tanpa suami pada beberapa dekade lalu. Penyelidikan digelar menyusul temuan 800-an bayi dan anak meninggal di rumah penampungan tersebut dalam 35 tahun keberadaannya.

Menteri yang mengurusi anak-anak dan pemuda Irlandia, Charlie Flanagan, mengatakan, penyelidikan ini sangat penting untuk menetapkan fakta tentang pengelolaan rumah ibu dan bayi, sebuah rumah yang dikelola gereja bagi para ibu tanpa suami.

"Pemerintah dan Kabinet telah memutuskan membentuk Komisi Investigasi dengan kewenangan hukum penuh untuk memeriksa semua hal berkaitan dengan rumah ibu dan bayi di seluruh negara bagian," ujar Flanagan, Selasa.

Pembentukan komisi tersebut merupakan tindak lanjut dari temuan catatan kematian 796 bayi hingga anak-anak berumur 9 tahun di rumah penampungan yang dijalankan biarawati dari aliran Bon Secours Katolik Roma di County Galway, selama rentang 1925 hingga 1961.

Sejarawan Catherine Corless, mengatakan, catatan kematian yang didapatkan dari rumah itu menyebutkan, bayi dan anak-anak di rumah penampungan tersebut meninggal akibat gizi buruk dan penyakit menular seperti TBC dan campak.

Tak adanya catatan soal penguburan memunculkan dugaan kuburan massal di bekas septic tank yang ditemukan di dekat rumah itu pada 1975 merupakan tempat bayi dan anak-anak tersebut dikubur.

Ribuan wanita hamil dikirim ke tempat-tempat semacam itu selama abad 20, ketika Irlandia menerapkan prinsip konservatif Katolik. Saat itu, perempuan hamil di luar nikah akan dikucilkan. Bayi yang dilahirkan para ibu tanpa suami ini tak bisa dibaptis. Bila bayi dan anak-anak dari para ibu ini meninggal, kuburannya tak boleh bernisan.

Berbicara di depan parlemen setelah pengumuman tentang penyelidikan tersebut, Perdana Menteri Irlandia Enda Kennyam mengatakan, praktik pengobatan bagi para ibu hamil tanpa suami pada saat itu merupakan sebuah bentuk kekejian. Dia menambahkan, saat itu para perempuan yang hamil tanpa suami ini dianggap sebagai sub-spesies rendahan.

"Ini adalah Irlandia pada era 1920-an hingga 1960-an. Sebuah Irlandia yang mungkin digambarkan sebagai masa lalu yang mulia dan cemerlang, tetapi dalam bayang-bayang yang berisi semua kasus-kasus pribadi di mana orang-orang merasa malu, merasa berbeda, ditekan, didominasi, dan jelas pertanyaan tentang pengobatan pada ibu dan bayi di rumah tersebut merupakan bagian tengah dari era itu."

Penyelidikan akan memeriksa tingkat kematian yang tinggi di rumah tersebut, yang jauh lebih tinggi daripada angka populasi umum. Penyelidikan juga akan melihat praktik pemakaman di sana serta sejumlah masalah adopsi ilegal maupun uji vaksin tanpa izin.

Para uskup Katolik Irlandia menyambut baik pengumuman ini dan menyerukan semua otoritas Gereja yang terlibat untuk membantu penyelidikan.

"Kami mendorong semua orang yang memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan, menjalankan, atau mengawasi rumah (penampungan itu) atau agen adopsi, untuk mengumpulkan dokumentasi atau informasi yang mungkin bisa membantu," kata Konferensi Wali Gereja Irlandia dalam pernyataannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com