Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

62 Imigran Afrika Tenggelam di Lepas Pantai Yaman

Kompas.com - 06/06/2014, 18:48 WIB
GENEVA, KOMPAS.COM - Sebanyak 60 imigran dari Somalia dan Ethiopia serta dua anak buah kapal asal Yaman tenggelam pada akhir pekan lalu dalam tragedi terburuk di lepas pantai Yaman tahun ini, kata PBB, Jumat (6/6/2014). "Tragedi itu merupakan bencana tunggal terbesar yang menewaskan kaum imigran dan pengungsi yang mencoba untuk mencapai Yaman melalui Laut Merah dan Teluk Aden pada tahun ini," kata Adrian Edwards, juru bicara badan pengungsi PBB (UNHCR), kepada wartawan di Jenewa.

Badan PBB itu mengatakan, pihaknya masih mencari informasi tentang tragedi tersebut, tetapi telah memastikan bahwa kapal yang tenggelam itu membawa 60 migran Ethiopia dan Somalia dan dua anak buah kapal Yaman pada Sabtu lalu di Laut Merah. "Para korban dilaporkan telah dikuburkan oleh penduduk setempat setelah mayat-mayat mereka terdampar di dekat daerah Bab El Mandeb di pantai Yaman," kata Edwards.

UNHCR hingga kini tidak tahu dari mana kapal itu memulai perjalanannya. Badan itu mencatat bahwa terjadi tragedi seperti itu sebelumnya di daerah yang sama. Setidaknya 121 orang sejauh ini tewas tahun ini karena mencoba untuk mencapai Yaman. UNHCR mengatakan telah mendokumentasikan kedatangan 16.500 pengungsi dan imigran di pantai Yaman selama empat bulan pertama tahun 2014 saja. Namun angka itu turun drastis dibanding dengan periode yang sama sama tahun lalu yang tiba Yaman, yaitu 35.000 orang.

Yaman digunakan sebagai negara transit. Kaum migran Afrika kerap hendak melanjutkan perjalan ke negara-negara Teluk yang kaya untuk mencari pekerjaan.

Edwards menjelaskan kepada kantor berita AFP bahwa turunkan angka kedatangan di negara miskin itu tampaknya terkait dengan antara lain pergeseran pola migrasi menuju Afrika Utara dan Libya di tengah kerusuhan di Yaman dan tindakan pencegahan di Arab Saudi terhadap kaum imigran ilegal. "Selama lima tahun terakhir, lebih dari setengah juta orang, terutama warga Somalia, Ethiopia dan Eritrea, menyeberangi perairan berbahaya Teluk Aden dan Laut Merah untuk mencapai Yaman," katanya. "Kapal-kapal penuh sesak dan para penyelundup dilaporkan telah membuang penumpang ke laut demi mencegah kapal terbalik atau menghindari deteksi," tambahnya. UNHCR mengatakan bahwa sejumlah petugas pencarian dan penyelamatan memperkirakan kondisi itu mengakibatkan ratusan kematian tak tercatat dalam beberapa tahun terakhir.

Ribuan migran lainnya, banyak yang berusaha untuk mencapai Eropa, telah meninggal dalam tragedi lain di laut dalam beberapa tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com