Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timor Leste, Negara dengan Perokok Terbanyak di Dunia

Kompas.com - 05/06/2014, 14:37 WIB

DILI, KOMPAS.com -- Timor Leste adalah salah satu negara yang memiliki tingkat perokok paling tinggi di dunia. Hampir dua pertiga orang terikat pada kebiasaan ini.

Menurut angka yang dipublikasikan jurnal Asosiasi Medis Amerika, 33 persen penduduk Timor Leste merokok tiap hari. Secara total, 66 laki-laki penduduk negeri bekas wilayah Indonesia itu adalah perokok—persentase tertinggi di dunia.

"Lebih banyak anak muda yang merokok tiap tahun, terutama anak laki-laki. Ini hal yang sangat serius," kata Dr Jorge Luna, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hampir setengah penduduk Timor Leste yang berusia di bawah 15 tahun dan permintaan berbagai jenis rokok barat kian meningkat.

Konsumsi rokok yang tinggi ini disebabkan banyaknya perkebunan tembakau dan murahnya harga rokok. Sebungkus rokok harganya kurang dari satu dollar AS dan warung-warung juga menjualnya per batang.

"Satu batang rokok harganya 10 sen, jika Anda membeli dua itu 20 sen, jika Anda membeli empat itu akan menjadi 25 sen," kata Luna.

Tembakau yang ditanam oleh para petani skala kecil untuk rokok yang dilinting sendiri bahkan lebih murah daripada merek ternama yang sering diimpor dari negara tetangga Indonesia.

Guru merokok di kelas

Kondisi itu diperburuk dengan sekolah-sekolah di negeri itu yang tidak menyediakan pendidikan kesehatan terkait bahaya rokok atau melarang rokok di lingkungan belajar mengajar.

"Saya menyaksikan guru merokok selagi mengajar di kelas," kata Luc Sabot, direktur lembaga amal di sana.

"Sistem sekolah tidak memiliki aturan sama sekali tentang penggunaan rokok," tambah dia.

Situasi itu membuat kekhawatiran akan dampak rokok pada anak-anak meningkat. Istri Perdana Menteri Timor Leste, Kirsty Sword Gusmao, mengungkapkan kecemasan ini.

"Perusahaan tembakau di Indonesia dan di mana pun menargetkan anak-anak muda dan menampilkan kesan keren sebagai faktor," katanya seperti dilaporkan Peter Taylor.

Beberapa di antaranya padahal masih berusia 10 hingga 11 tahun. Namun, industri tembakau selalu membantah perusahaan mereka menargetkan anak-anak muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com