Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abbas dan Hamas Sambut "Berakhirnya" Perpecahan di Palestina

Kompas.com - 02/06/2014, 18:57 WIB
RAMALLAH, KOMPAS.COM - Presiden Palestina, Mahmud Abbas, menyambut "berakhirnya" perpecahan di Palestina saat sebuah pemerintahan baru berdasarkan kesepakatan persatuan antara pemimpin di Tepi Barat dan Gaza dilantik, Senin (2/6/2014).

"Hari ini, dengan pembentukan sebuah pemerintah konsensus nasional, kami mengumumkan berakhirnya sebuah perpecahan Palestina yang telah sangat merusak kesatuan kita," kata Abbas di markasnya di Ramallah setelah kabinet baru dilantik. "Halaman hitam dalam sejarah (rakyat Palestina) ini telah berubah selamanya, dan kami tidak akan mengizinkannya untuk muncul kembali," katanya.

Para penguasa Hamas di Gaza juga menyambut pemerintahan baru itu sebagai sebuah kesatuan bagi "semua rakyat Palestina" setelah kabinet itu, yang terdiri dari para politisi independen, diambil sumpahnya. "Kami menyambut pemerintahan konsensus nasional, yang mewakili semua rakyat Palestina," kata Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, kepada kantor berita AFP.

Pemerintahan baru itu, kata dia, merupakan "sebuah titik balik ... yang memungkinkan kami menyatukan upaya Palestina untuk menghadapi pendudukan Israel".

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang didominasi Partai Fatah pimpinan Abbas, menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi yang mengejutkan dengan kelompok saingannya Hamas pada 23 April lalu yang bertujuan untuk mengakhiri perpecahan internal Palestina yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesepakatan itu memberi waktu lima minggu kepada masing-masing pihak menunjuk "pemerintahan independen" sementara yang terdiri dari para teknokrat, demi membuka jalan bagi pemilu dalam waktu enam bulan.

Hamas menang telak dalam pemilihan parlemen terakhir pada 2006. Namun Uni Eropa dan Amerika Serikat menolak untuk menjalin hubungan dengan gerakan Islam itu hingga kelompok itu meninggalkan cara kekerasan, mengakui Israel dan menerima sejumlah kesepakatan di masa lalu .

Perwakilan dari faksi-faksi yang bertikai itu telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan untuk menyelesaikan keretakan yang berubah menjadi kekerasan ketika Hamas mengusir Fatah dari Gaza dalam bentrokan mematikan pada 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com