Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun Ditahan Taliban, Tentara AS Ini Akhirnya Dibebaskan

Kompas.com - 01/06/2014, 01:34 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com -- Setelah hampir lima tahun ditahan Taliban di Afganistan, Sersan AD Amerika Serikat Bowe Bergdahl akhirnya dibebaskan. Demikian disampaikan sejumlah pejabat AS, Sabtu (31/5/2014).

Sebagai bagian pembebasan Bergdahl, Pemerintah AS memindahkan lima tahanan Taliban di tahanan militer AS di Teluk Guantanamo menjadi tanggung jawab Pemerintah Qatar. Pembebasan Bergdahl menyusul pembicaran tak langsung antara AS dan Taliban yang disponsori Qatar dalam beberapa bulan terakhir.

Presiden Barack Obama mengumumkan langsung pembebasan Bergdahl itu dan mengatakan bahwa dia sudah memberitahu kabar ini ke orangtua Bergdahl.

"Hari ini, rakyat Amerika boleh berbahagia karena dalam waktu dekat akan menyambut kembalinya Sersan Bowe Bergdahl yang ditahan Taliban hampir selama lima tahun," kata Obama.

"Atas nama rakyat Amerika, saya mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada orangtua Bergdahl sehingga mereka bisa mempersiapkan penyambutan putranya setelah melewati masa-masa sulit selama ini," lanjut Obama.

Sersan Bowe Bergdahl, asal Idaho, adalah satu-satunya prajurit AS yang diketahui hilang dalam perang Afganistan yang digelar tak lama setelah tragedi 11 September 2011. Bergdahl ditangkap Taliban pada 30 Juni 2009, sekitar dua bulan setelah dia tiba di Afganistan. Namun, hingga kini bagaimana Bergdahl bisa ditangkap Taliban belum terungkap.

Pasukan khusus AS menerima Bergdahl dari tangan Taliban dalam sebuah pertukaran tanpa kekerasan di wilayah timur Afganistan. Sumber resmi mengatakan, Bergdahl dalam kondisi sehat, tetapi kini masih menjalani pemeriksaan kesehatan di fasilitas militer AS di Afganistan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel yang tengah dalam kunjungan kerja di Asia mengatakan, Pemerintah AS akan membantu Bergdahl memulihkan diri. "Kami ikut bahagia karena dia akan bertemu dengan keluarganya lagi dalam waktu dekat," ujar Hagel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com