Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Dibunuh karena Perkawinan Tidak Direstui

Kompas.com - 28/05/2014, 11:30 WIB
LAHORE, KOMPAS.COM — Seorang perempuan Pakistan tewas dibunuh oleh keluarganya sendiri di luar gedung Pengadilan Tinggi Lahore karena menikah tidak sesuai dengan keinginan keluarga.

Polisi mengatakan, Farzana Bibi, yang berusia 30 tahun, tewas di tempat setelah diserang dengan batu bata dan tongkat.

Ayahnya sudah menyerahkan diri, tetapi saudara-saudara prianya dan mantan tunangannya, yang juga ikut serta dalam serangan tersebut, masih tetap bebas.

Para wartawan mengatakan, ratusan anak perempuan dan perempuan dewasa di Pakistan dibunuh setiap tahunnya oleh anggota keluarga sendiri. Namun, banyak pembunuhan yang tidak dilaporkan.

Orangtua Bibi menuduh suaminya, Muhammad Iqbal, menculiknya dan sudah mengadukan suami Bibi ke pengadilan.

Persetujuan keluarga

Namun, Bibi memberikan kesaksian kepada polisi bahwa dia menikah dengan suaminya sesuai dengan keingingan sendiri. Polisi mengatakan, mereka sudah bertunangan selama beberapa tahun.

Saat tiba di gedung pengadilan untuk sidang, belasan anggota keluarganya menarik Bibi dan memukulinya dan suaminya. Namun, suaminya itu berhasil melarikan diri.

Perwira polisi, Umer Cheema, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa semua anggota keluarga yang terlibat melarikan diri setelah menyerang perempuan malang itu.  Hanya ayahnya yang menyerahkan diri dan mengaku terlibat dalam pembunuhan Bibi.

Wartawan BBC, Shumaila Jaffery, mengatakan, perkawinan yang tidak mendapat restu keluarga secara budaya masih belum bisa diterima di beberapa wilayah Pakistan. Berdasarkan undang-undang Pakistan, keluarga korban diizinkan untuk mengampuni pembunuh. Namun, dalam banyak kasus, anggota keluarga ikut bertanggung jawab dalam pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com