BANGKOK, KOMPAS.com — Pertemuan darurat para tokoh politik Thailand yang diadakan oleh militer menyusul pemberlakuan darurat militer berakhir tanpa hasil meyakinkan.
Pertemuan diadakan setelah Selasa (20/5/2014) kemarin Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Prayuth Chan-ocha berjanji akan menggelar dialog dengan faksi-faksi politik yang selama ini berseberangan untuk mencari penyelesaian atas krisis politik di negara itu.
Janji itu ia utarakan setelah memberlakukan darurat militer. Namun, dalam pertemuan yang digelar pada Rabu (21/5/2014) itu tidak dicapai kesepakatan final yang meyakinkan.
Satu laporan menyebutkan bahwa Jenderal Prayuth Chan-ocha mengatakan kepada para peserta pertemuan untuk pulang dan merenungkan bagaimana mengatasi krisis politik di negara itu.
Di antara pihak yang hadir dalam pertemuan di Bangkok ini adalah wakil-wakil pemerintah, partai-partai oposisi, dan kelompok-kelompok pengunjuk rasa.
Perdana menteri sementara, Niwatthamrong Boonsongpaisan, tidak menghadiri pertemuan tetapi mengutus perwakilan.
Panglima Angkatan Bersenjata Thailand sebelumnya menegaskan pemberlakuan darurat militer bukan perebutan kekuasaan, melainkan untuk menegakkan ketertiban dan keamanan.
Namun, media massa Thailand mengabarkan, sejauh ini belum jelas siapa sebenarnya yang mengendalikan negara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.