Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al-Qaeda Serukan Penculikan Warga AS dan Sekutunya

Kompas.com - 26/04/2014, 23:54 WIB
DUBAI, KOMPAS.com - Pemimpin kelompok Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri, Sabtu (26/4/2014), menyerukan kepada umat Muslim untuk menculik warga negara Barat, khususnya warga AS, yang kemudian bisa digunakan sebagai alat tukar para pejuang yang ditahan.

Salah satu tokoh yang ditahan itu  termasuk ulama tuna netra Mesir yang dipenjara sejak 1995 karena terbukti terlibat dalam rencana penyerangan markas besar PBB dan sejumlah target di kota New York.

Seruan Al-Zawahiri ini terdapat dalam sebuah rekaman audio yang diperoleh Reuters, meski sulit untuk melakukan verifikasi terkait keaslian dan kebenaran isi rekaman tersebut.

"Saya meminta bantuan Tuhan untuk membebaskan Dr Omar Abdel-Rahman dan semua Muslim yang kini ditahan. Saya juga telah meminta bantuan Tuhan untuk membantu kita menangkap warga AS dan Barat untuk menukar mereka yang ditahan," kata Zawahiri.

Omar Abdel-Rahman saat ini menjalani hukuman penjara seumur hidup di Amerika Serikat setelah terlibat dalam rencana penyerangan gedung World Trade Center (WTC) di New York pada 1993.

Dalam pesan audio yang sama, Zawahiri juga menyerukan jihad untuk menggulingkan rezim kriminal Bashar al-Assad di Suriah dan menyerukan agar pertikaian antara kelompok militan yang memerangai Assad segera dihentikan.

"Umat Muslim harus mendukung jihad ini dengan semua kemampuannya dan semua mujahidin di seluruh dunia harus bersatu," lanjut Al-Zawahiri.

Pertempuaran antara kelompok militan di Suriah yang sama-sama memerangi rezim Suriah telah mengendurkan tekanan bagi pasukan Assad dan memberi kesempatan bagi kelompok rival untuk melakukan konsolidasi kekuatan.

Pada Februari lalu, Al-Qaeda menyatakan memutuskan hubungannya dengan kelompok Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL) karena kelompok itu tak mau membatasi wilayah operasinya hanya di Irak.

Padahal di Suriah, Al-Qaeda menganggap Front al-Nusra adalah kelompok yang menjadi perpanjangan tangannya,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com