Pernyataan Erdogan yang disampaikan pada malam peringatan ke-99 deportasi massal warga Armenia itu merupakan pernyataan pertama seorang pemimpin Turki terkait pembantaian yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai sebuah praktik genosida pertama pada abad ke-20.
"Insiden pada Perang Dunia I ini juga merupakan derita kami," kata Erdogan.
"Kami berharap dan yakin bahwa warga dari wilayah kuno dan unik ini, yang memiliki kesamaan budaya bisa membicarakan masa lalu ini dengan kedewasaan dan bersama-sama mengenang derita ini secara dewasa," tambah Erdogan.
"Bersama dengan harapan dan keyakinan itu, kami berharap warga Armenia yang meninggal dunia dalam konteks awal abad ke-20 ini, beristirahat dengan tenang. Dan kami sampaikan belasungkawa kami untuk cucu-cucu mereka," ujar Erdogan.
Selama ini, Pemerintah Armenia terus mendesak Turki agar mengakui pembantaian 1,5 juta orang yang dilakukan pasukan Kekaisaran Ottoman sebagai sebuah praktik genosida.
Namun, Pemerintah Turki hanya mengatakan sebanyak 500.000 orang Armenia tewas akibat pertempuran dan kelaparan selama Perang Dunia I dan menolak mengakui adanya genosida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.