Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambia Larang Penerbangan dari Negara yang Terjangkit Ebola

Kompas.com - 15/04/2014, 18:55 WIB
BANJUL, KOMPAS.com - Pemerintah Gambia, negeri di Afrika Barat, Selasa (15/4/2014), memutuskan melarang semua penerbangan yang berasal dari negara-negara yang terjangkit penyakit ebola memasuki negeri itu.

Seorang pegawai di bandara internasional Banjul yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, Presiden Gambia Yahya Jammeh memerintahkan semua maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan dari Guinea, Liberia dan Sierra Leone sebagai upaya mencegah penyebaran virus ebola.

"Keputusan pemerintah ini membuat semua penumpang tujuan Banjul (ibu kota Gambia), terlantar di negara-negara Afrika Barat itu," kata seorang pegawai bandara.

"Brussels Airlines, yang transit di Freetown (Liberia) dari Eropa, hanya diizinkan menurunkan penumpangnya di kota itu, dan tak boleh mengangkut penumpang lagi," tambah petugas itu.

Sejauh ini belum diperoleh penjelasan resmi soal larangan terbang ini. Namun, para pekerja bandara mengatakan sebuah surat tertanggal 10 April memerintahkan sejumlah keputusan pemerintah kepada semua maskapai penerbangan di Gambia.

Juga belum diperoleh informasi apakah pemerintah Gambia akan menjatuhkan sanksi terhadap maskapai penerbangan atau otorita bandara jika mengabaikan keputusan pemerintah ini.

Wabah ebola yang menyerang Guinea merupakan salah satu yang paling mematikan sepanjang sejarah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 168 kasus ebola dan 108 orang di antaranya meninggal dunia sejak awal tahun ini.

Wabah itu pertama kali merebak di wilayah berhutan dan miskin di selatan Gambia namun kemudian merebak ke ibu kota Conakry yang berpenduduk dua juta jiwa.

Di negeri tetangga Gambia, Liberia, tercatat 21 kasus ebola yang menewaskan 10 penderitanya. Kasus ebola juga dilaporkan muncul di Mali, namun negeri itu tidak masuk "daftar hitam" Gambia sebab tak ada penerbangan langsung dari Mali ke Gambia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com