Catatan Reuters hari ini menunjukkan bahwa dari 30 juta rakyat Afganistan, 12 juta di antaranya mempunyai hak pilih. Masalahnya, para pemilih itu berada di kawasan-kawasan pelosok bertekstur pegunungan terjal. Makanya, tak ada transportasi modern seperti mobil maupun sepeda motor yang mampu membantu distribusi surat dan kotak suara. Panitia pemilihan umum mencetak 18 juta kartu untuk pemilu tersebut.
Sejauh ini, ada 28.500 tempat pemungutan suara di seluruh Afganistan. Namun, dari jumlah itu, sepuluh persennya dipastikan tutup. Pasalnya, gangguan keamanan, khususnya dari pihak Taliban tak terelakkan. Taliban yang berambisi untuk menguasai Afganistan kembali sudah mengancam akan mengganggu jalannya pesta demokrasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.