Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Desak Malaysia Temukan Warganya yang Diculik di Sabah

Kompas.com - 03/04/2014, 16:28 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah China, Kamis (3/4/2014), mendesak Malaysia untuk menyelamatkan seorang wisatawan China yang diculik bersama dengan seorang warga Filipina dari sebuah resor wisata di Sabah.

"Kami mengirim staf diplomat ke lokasi penculikan dan meminta polisi setempat untuk melakukan pencarian sambil memstikan keamanan warga China di wilayah itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei sambil menambahkan akan memantau terus masalah ini.

Kedua turis perempuan itu diculik di negara bagian Sabah yang terkenal dengan wisata alamnya namun juga dikenal sebagai daerah yang "tak berhukum" dan kerap terjadi penculikan yang diduga dilakukan kelompok militan Filipina selatan.

Gao Huayuan (29), warga kota Shanghai, diculik bersama seorang pegawai hotel berkebangsaan Filipina, Marcy Dayawan (40), oleh enam orang bersenjata pada Rabu (2/3/2014) malam. Penyerbuan dan penculikan itu terjadi di kawasan wisata Singamata Reef dekat kota Semporna, Sabah.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan serangan itu sengaja dilakukan untuk memperkeruh hubungan China dan Malaysia yang memanas terkait hilangnya Malaysia Airlines MH370.

"Pemerintah tidak mengabaikan kemungkinan penculikan di Semporna dilakukan sekelompok orang untuk memperkeruh hubungan Malaysia-China," kata Najib seperti dikutip sejumlah media Malaysia.

Najib melontarkan pernyataannya itu saat mengunjungi Australia, khususnya ke pusat operasi pencarian MH370, yang sebagian besar penumpangnya adalah warga China.

Sejauh ini belum diketahui identitas penculik dan ke mana kedua perempuan itu dibawa. Di masa lalu, turis dan nelayan yang diculik biasanya dibawa ke wilayah Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com