Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Pemberontak Chechnya Dikabarkan Tewas

Kompas.com - 19/03/2014, 18:21 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Pemimpin pemberontak Chechnya, Doku Umarov dikabarkan tewas. Demikian kabar yang diperoleh dari Kavkaz Center, situs utama kelompok militan Rusia.

Situs itu mengatakan pemimpin Emirat Kaukasus telah menjadi syuhada. Namun tidak memberi rincian lebih jauh. Lewat akun Twitter-nya, Kavkaz Center mengatakan Ali Abu Mukhammad terpilih menjadi emir baru Kaukasus menggantikan Umarov.

Di masa lalu, situs ini menggunakan kalimat "menjadi syuhada" bagi mereka yang tewas dalam pertempuran atau yang meninggal dunia akibat sebab alami.

Sehingga belum jelas apakah Doku Umarov, meninggal dunia karena penyebab alami atau tewas dalam sebuah pertempuran.

Pemerintah Rusia sejauh ini belum memberikan konfirmasi terkait kematian Doku Umarov ini.
Apalagi selama beberapa tahun terakhir, sudah berulang kali pemerintah Rusia mengumumkan kematian Umarov.

Biasanya beberapa hari setelah dikabarkan meninggal dunia, Umarov kemudian mengirim video berisi pernyataan terbarunya. Umarov adalah salah satu tokoh pemberontak yang paling dicari di Rusia.

Dia mengklaim memerintahkan pengeboman bandara Moskwa pada Januari 2011 yang menewaskan 36 orang dan pengeboman di kereta bawah tanah Moskwa pada Maret 2010 yang menewaskan 39 orang.

Umarov juga memerintahkan pengeboman kereta api Moskwa-St Petersburg pada November 2009 yang menewaskan 26 orang.

Belum lama ini, Umarov juga memerintahkan para pejuang Chechnya menyerang Olimpiade Musim Dingin yang baru saja selesai dihelat di kota wisata Laut Hitam, Sochi.

Selama beberapa tahun Rusia berkutat menghadapi para pemberontak Islam yang menginginkan negara terpisah bagi kawasan Kaukasus selatan yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com