Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gorbachev: Aspirasi Rakyat Crimea Jangan Dibalas Sanksi

Kompas.com - 18/03/2014, 20:22 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com — Mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, Senin (18/3/2014), mengatakan bahwa referendum Crimea mengoreksi kesalahan yang dibuat pada masa Uni Soviet.

Oleh karena itu, lanjut Gorbachev, keinginan rakyat Crimea tak selayaknya dibalas dengan pemberian sanksi untuk Rusia.

"Dulu Crimea digabungkan dengan Ukraina di bawah hukum Soviet, lebih tepatnya hukum partai (komunis), tanpa meminta persetujuan rakyat. Kini rakyat memutuskan untuk mengoreksi kesalahan itu. Hal ini seharusnya disambut, bukan dijatuhi sanksi," kata Gorbachev seperti dikutip kantor berita Interfax.

Gorbachev menegaskan, referendum Crimea adalah cerminan aspirasi rakyat kawasan itu, dan dia mengkritik penggunaan sanksi terhadap Rusia sebagai upaya "pembalasan" atas pengakuan referendum.

"Pemberian sanksi untuk sebuah negara harus memiliki alasan yang sangat serius. Sanksi itu pun harus ditegakkan oleh PBB," ujar Gorbachev.

"Keinginan rakyat Crimea untuk bergabung kembali dengan Rusia bukanlah alasan yang kuat," ujar pemimpin terakhir Uni Soviet itu.

Dalam referendum yang digelar pada Minggu (16/3/2014), sebanyak 96 persen warga setuju jika Crimea kembali bergabung dengan Rusia. Hanya sekitar empat persen yang ingin Crimea tetap berada di bawah Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com