Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Pesawat Malaysia di Laut China Selatan Dihentikan

Kompas.com - 15/03/2014, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencarian pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 di sekitar Laut Cina Selatan dihentikan. Pencarian akan dialihkan ke wilayah lain, yakni antara Thailand hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan, serta di wilayah Samudra Hindia.

Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Sabtu (15/3/2014).

"Data satelit menunjukkan pesawat itu berada di salah satu dari dua koridor ini, yakni di arah utara dari Thailand utara hingga Kazakhstan, atau ke selatan antara Indonesia hingga Samudra Hindia," ujar Razak.

Menurut Razak, pesawat melakukan kontak satelit terakhir lebih dari enam jam setelah hilang dari radar. "Hilangnya pesawat itu merupakan tindakan yang disengaja oleh seseorang yang berada di dalam pesawat," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa sinyal elektronik lemah yang dikirimkan ke satelit dari pesawat Malaysia yang hilang menunjukkan bahwa pesawat tersebut berubah arah dari jalur terbangnya.

Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu berbalik arah secara tajam dan—dengan sistem komunikasinya yang dimatikan secara sengaja—melanjutkan terbang selama beberapa jam.

Associated Press, mengutip pejabat Pemerintah Malaysia yang tidak disebutkan namanya, mengatakan, para penyelidik telah "secara yakin" menyimpulkan bahwa salah satu dari pilot atau orang lainnya yang memiliki pengalaman terbang telah membajak pesawat itu.

Sementara PM Razak dalam pernyataannya mengatakan belum ada konfirmasi bahwa pesawat itu dibajak.

Nasib pesawat Malaysia Airlines dengan penerbangan MH370 serta 239 penumpang dan awaknya telah menjadi misteri sejak hilang di perairan Malaysia kurang dari satu jam setelah terbang pada 8 Maret 2014 dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Seorang sumber Amerika Serikat yang mengetahui jalannya penyelidikan mengatakan, ada pula pembahasan di kalangan Pemerintah AS bahwa menghilangnya pesaat itu kemungkinan terkait dengan aksi pembajakan.

Seorang sumber yang mengetahui data yang diterima Pemerintah AS dari hasil penyelidikan mengatakan, sinyal-sinyal yang dikirim ke satelit tampak rancu dan ditafsirkan untuk membuat dua analisis berbeda.

Sinyal-sinyal elektronik diyakini dikirimkan selama beberapa jam setelah pesawat itu keluar dari radar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com