Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Penumpang Diselidiki Terkait Hilangnya Malaysia Airlines

Kompas.com - 09/03/2014, 12:40 WIB
SEPANG, KOMPAS.COM - Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Hussein, Minggu (9/3/2014), mengonfirmasi bahwa setidaknya ada empat nama dalam manifes penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang Sabtu kemarin, kini sedang diseliki.

Dia mengatakan, badan intelijen Malaysia sedang bekerja dengan para mitra di luar negeri, termasuk dengan Biro Invetigasi Federal AS atau yang dikenal dengan FBI serta unit-unit kontra-terorisme dari sejumlah negara tetangga. Ia mengatakan, sebagaimana dilaporkan New Straits Times, telah menerima empat nama itu dan akan mengadakan pertemuan dengan badan-badan intelijen yang relevan.

Pendeteksian dua paspor yang dilaporkan hilang milik warga Austria dan Italia yang konon digunakan untuk naik ke penerbangan itu telah menimbulkan kecurigaan di antara para penyidik. Fakta itu memunculkan kekhawatiran adanya tindakan terorisme yang mengakibatkan pesawat itu hilang di Laut China Selatan, Vietnam. "Intelijen kami sudah aktif bekerja, tentu saja, unit-unit kontraterorisme dari semua negara yang terkait akan kami beri informasi," ujar Hussein.

Ia menambahkan saat ini tidak ada indikasi tentang resiko keamanan, dan fokus serta prioritas sekarang adalah mencari pesawat Boeing 777-200 yang hilang itu. "Tetapi, jika ada risiko keamanan, kami akan melihat di mana letak kelalaian itu," katanya dalam konferensi pers tentang perkembangan kasus itu pada sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
 
Hishammuddin mengatakan, ia berterima kasih bahwa banyak negara, termasuk China dan Amerika Serikat telah menawarkan bantuan untuk mencari pesawat itu. Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan sebuah tim pakar sedang terbang ke Asia untuk membantu penyelidikan hilangnya Boeing milik Malaysia Airlines itu. Tim itu terdiri atas para penyidik NTSB yang didampingi para pakar teknis dari Badan Penerbangan Sipil Federal (FAA) dan Boeing.

Hishammuddin juga mengatakan bahwa Singapura telah menjanjikan tenaga dan material untuk membantu upaya penyelamatan. Singapura telah mengirimkan setidaknya dua kapal, yaitu RSS Vigour dan RSS Tabah. Indonesia dan Filipina memberikan bantuan untuk upaya pencarian dan penyelamatan.

Ia juga memastikan bahwa informasi tentang ada gumpalan minyak yang dilaporkan oleh otoritas Vietnam memang benar ada meskipun tidak ada puing-puing pesawat yang terlihat di sekitar lokasi gumpalan minyak itu.

Sementara seorang pejabat Malaysia Airlines pada konferensi pers itu membantah bahwa ada pilot pesawat lain yang telah melakukan kontak dengan pesawat MH370 itu sesaat sebelum menghilang. Sebelumnya New Straits Times Malaysia melaporkan bahwa seorang pilot pesawat Boeing 777  yang terbang 30 menit lebih awal dari MH370 memberitahu bahwa dia berkomunikasi dengan awak pesawat MH370 sesaat sebelum pesawat itu menghilang.

Pilot yang meminta identitasnya dirahasiakan itu mengatakan, dia diminta oleh petugas air traffic control Vietnam untuk mencoba menghubungi MH370, karena otoritas setempat tidak bisa menghubungi pesawat itu. "Otoritas mengalami kesulitan menghubungi mereka, pesawat saya sudah berada di atas wilayah udara Vietnam dan saya diminta membantu menghubungi".

Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines itu hilang kontak saat terbang di atas perairan Vietnam dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Pesawat itu membawa 239 orang penumpang dan kru, di mana 153 orang penumpang di antaranya berasal dari China.

Meski tim SAR sudah melakukan pencarian lebih dari 24 jam, jejak pesawat itu belum ditemukan. AL Vietnam sejauh ini baru menemukan lapisan minyak yang diduga berasal dari pesawat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com