Persetujuan tersebut sejatinya terwujud seminggu setelah Perdana Menteri (PM) Irak Nouri al-Maliki kembali dari Washington, AS. Di Negeri Uwak Sam itu, al-Maliki menemui Presiden Barack Obama untuk meminta penambahan persenjataan demi memerangi Al Qaeda.
Kalangan pemerintah AS di Washington cemas ihwal penyediaan perlengkapan militer bagi Irak. Pasalnya, AS tak ingin Irak terlalu dekat dengan Iran.
Sementara itu, kalangan parlemen Irak mengatakan keputusan membeli senjata dari Iran lantaran al-Maliki merasa permintaan tambahan senjata untuk Irak dari AS bakal mengalami penundaan. "Kami meluncurkan perang terhadap terorisme. Kami ingin memenangi perang itu,"kata Juru Bicara PM Irak Ali Mussawi.
Sementara itu, pihak pemerintah Iran, hingga berita ini diunggah, menyangkal mengetahui adanya persetujuan penjualan senjata ke Irak.