Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Garis Keras Kritik Upaya Iran Perbaiki Hubungan dengan AS

Kompas.com - 21/02/2014, 22:28 WIB
TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang ulama garis keras Iran, Jumat (21/2/2014), memperingatkan bahaya rencana Iran memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat. Dia mengatakan upaya untuk memperbaiki hubungan dengan AS akan terbukti sia-sia.

"Beberapa orang sedang membangun jaringan bawah tanah untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat," kata Ayatollah Ahmad Janati dalam kotbah shalat Jumatnya di Teheran.

"Rakyat Iran adalah anti-Amerika, maka Anda juga harus anti-Amerika. Mengapa Anda pergi ke arah yang berbeda dengan rakyat?" kata Janati mengacu kepada orang-orang yang diyakini berada di belakang upaya ini.

"Sepanjag rakyat dan pemimpin tinggi kita tak menghendakinya, maka upaya kalian tidak akan berhasil," tambah Janati yang juga adalah pemimpin dewan pengawas pemilu Iran.

Pernyataan Janati itu memicu yel-yel anti-Amerika dan anti-Israel dari ribuan warga Iran yang menghadiri shalat Jumat itu.

Sesuai sistem pemerintahan Iran, maka semua kata akhir terkait masalah negara termasuk hubungan luar negeri dan masalah nuklir berada di tangan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Bekunya hubungan diplomatik Iran dan AS mulai mencair sejak Hassan Rohani menduduki tampuk kepemimpinan Iran. Dia bahkan berjanji akan memperbaiki hubungan Iran dengan Barat.

Sebuah perkembangan paling menarik adalah pembicaraan telepon antara Rohani dan Presiden Barack Obama selama 15 menit di New York, September tahun lalu.

Pembicaraan telepon itu adalah kontak langsung pertama antara pemimpin kedua negara setelah hubungan diplomatik AS dan Iran rusak akibat penyanderaan kedubes AS di Teheran pada 1979.

Namun, Khamenei kemudian mengatakan sebagian dari kunjungan Rohani ke New York dianggap tidak pantas, meski Khamenei tidak langsung menyebut pembicaraan telepon dengan Obama.

Menteri luar negeri kedua negara, John Kerry dan Mohammad Javad Zarif bahkan sudah beberapa kali bertemu. Pertemuan terbaru keduanya adalah di konferensi keamanan internasional di Munich, Jerman.

Bahkan, Zarif sudah melangkah lebih jauh dengan mengatakan kepada sebuah stasiun televisi Rusia bahwa Washington suatu hari nanti akan membuka kembali kedutaannya di Teheran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com