Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Desak Ukraina Jauhkan Militer dari Krisis

Kompas.com - 20/02/2014, 09:21 WIB
BRUSSELS, KOMPAS.COM - NATO memperingatkan Ukraina, Kamis (20/1/2014), untuk menjauhkan tentaranya dari krisis mematikan yang telah membuat pengunjuk rasa anti-pemerintah bentrok dengan pasukan keamanan. Jika militer negara itu ikut campur maka hubungannya dengan NATO akan rusak.

"Saya sangat mendorong pemerintah Ukraina untuk menahan diri dari kekerasan lebih lanjut," kata Kepala NATO, Anders Fogh Rasmussen, dalam sebuah pernyataan. "Jika militer campur tangan terhadap oposisi, hubungan Ukraina dengan NATO akan rusak parah."

Ia menyuarakan seruan serupa dengan yang telah disampaikan Presiden AS, Barack Obama, yang mengatakan akan ada "konsekuensi" jika orang melangkah melewati garis, dan jika militer terlibat.

Seruan itu muncul setelah krisis selama tiga bulan terkait keputusan Kiev untuk mengulur-ulur kesepakatan dengan Uni Eropa tetapi sebaliknya semakin merapat ke Rusia berubah menjadi bentrokan yang mematikan. Polisi anti huru-hara, Selasa malam, menyerbu sebuah kamp para pengunjuk rasa di Kiev Independence Square. Kekerasan pada hari itu menewaskan 26 orang, sementara sejumlah bagian pusat kota dilalap kobaran api.

Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, Rabu, mengumumkan rencana untuk meluncurkan sebuah operasi sweeping "anti - teror" dan memecat pemimpin jenderal militer,  seorang sosok kuat yang dipuji oposisi karena menolak penggunaan kekerasan terhadap orang-orang yang telah turun ke jalan-jalan. Namun pemimpin yang dimusuhi itu memberi sinyal yang bertentang tentang niatnya. Dia, pada akhir hari itu, mengumumkan gencatan senjata.

Ukraina tidak sedang mengusahakan keanggotaan NATO. Namun negara itu menandatangani sebuah perjanjain kerjasama dengan NATO, yang disebut Charter on a Distinctive Partnership pada tahun 1997, dan dua kerjasama lain dalam berbagai isu-isu militer. Ukraina ikut serta dalam operasi dan misi yang dipimpin NATO di Balkan di tahun 90-an, dan saat ini punya tentara dalam pasukan pimpinan NATO di Afganistan.

Tahun 2013, Ukraina mengatakan akan menyumbangkan sebuah kapal dan helikopter untuk Operation Ocean Shield NATO, yang memerangi pembajakan di lepas pantai Somalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com