Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Berdarah, Sanksi di Depan Mata...

Kompas.com - 20/02/2014, 04:04 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Bentrokan berdarah antara pengunjuk rasa dan polisi di Kiev, Ukraina, menewasksan 26 orang, Selasa (18/2/2014) dan Rabu (19/2/2014). Pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa berpikir perlu sanksi dijatuhkan untuk negara bebas bagian Uni Soviet itu.

Sebaliknya, Rusia menyatakan kerusuhan di Ukraina dipicu "gosokan" Barat. Paus Fransiskus dari Vatikan menyerukan perdamaian untuk Ukraina. Berikut ini adalah rangkuman dari reaksi internasional atas krisis di Ukraina.

Uni Eropa

Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso menyatakan terkejut sekaligus cemas melihat kekerasan yang terjadi di Kiev pada Selasa. Dia menyalahkan kepemimpinan Ukraina dan memperkirakan 28 negara Uni Eropa akan segera menjatuhkan sanksi ke negara itu.

"Kami berharap ada langkah untuk mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan ini untuk penggunaan kekerasan berlebihan, dan ini dapat disepakati oleh negara-negara anggota kami sebagai hal yang mendesak," kata Barroso.

Menteri Luar Negeri Uni Eropa dipanggil ke pertemuan darurat di Brussles pada Kamis (20/2/2014) untuk memutuskan tindakan kelompok negara ini. Kantor Barroso menyatakan dia juga menelepon Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych untuk memperingatkan bakal ada sanksi tegas dari Uni Eropa atas memburuknya situasi di Ukraina.

Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia menyalahkan Barat atas eskalasi kekerasan di Ukraina dan menyerukan kepada oposisi Ukraina untuk bekerja dengan pemerintah untuk mencari jalan keluar dari krisis. Mereka menyatakan Barat telah memicu kekerasan tersebut dan mengutuk aksi radikal penyerangan polisi dalam insiden berdarah di Kiev.

"Apa yang terjadi adalah akibat langsung dari kebijakan diam-diam atas nama politisi Barat dan struktur Eropa, yang sejak awal krisis telah menutup mata terhadap tindakan agresif pasukan radikal di Ukraina, mendorong mereka untuk terlibat dalam eskalasi dan provokasi terhadap pemerintah yang sah."

Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia memandang perkembangan di Ukraina sebagai upaya kudeta. Peskov membantah Putin memberi saran kepada Yanukovych soal penanganan krisis di Ukrainal. "Terserah pemerintah Ukraina menentukan tindakan untuk meredakan krisis."

Amerika Serikat

Pemerintahan Presiden Barack Obama semakin condong untuk bergabung dengan mitra Eropa mereka untuk menjatuhkan sanksi bagi Ukraina. Menteri Luar Negeri John Kerry, di Paris, Perancis, mengatakan terganggu dengan tingkat kekerasan yang dipertontonkan baik oleh pemerintah Ukraina maupun para pengunjuk rasa. Dia menyatakan hal itu dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan pejabat lain pemerintahan Perancis.

"Kita berbicara tentang kemungkinan sanksi atau langkah-langkah lain untuk menciptakan suasana untuk kompromi," kata Kerry. Situasi  di Ukraina ini buruk tetapi Kerry berkeyakinan selalau ada ruang dialog dan dia menyerahkan keputusan soal masa depan Ukraina pada Yanukovych.

Sementara itu, Obama sedang dalam perjalanan menuju pertemuan puncak dengan pemimpin Meksiko dan Kanada. "Kemungkinan (Obama) akan berkomentar secara terbuka tentang situasi (di Ukraina) pada Rabu)," kata Ben Rhodes, wakil penasihan keamanan nasional Amerika, kepada wartawan yang turut dalam rombongan pesawat kepresidenan.

"Kami terus memantau situasi.. dan kami telah mempertimbangkan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas tindak kekerasan di Ukraina," kata Rhodes. "Kami memiliki peralatan untuk melakukan itu, termasuk penjatuhan sanksi."

Halaman:
Baca tentang
Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com