Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Nama George Bush untuk Putranya, Pria Kuwait Ini Dikecam

Kompas.com - 18/02/2014, 20:51 WIB
KUWAIT CITY, KOMPAS.com — Seorang pria Kuwait yang memberi nama putranya dengan nama mantan presiden AS George HW Bush mempertahankan keputusannya setelah mendapat banyak kecaman di media sosial.

Nayef al-Mutairi, nama pria Kuwait itu, mengatakan, dia memilih nama George HW Bush sebagai bentuk penghormatan karena AS membebaskan Kuwait dari invasi Irak pada 1990.

"Sebaiknya mereka yang tidak menyukai Bush, saat itu membantu membebaskan Kuwait, sehingga kami tidak memerlukan bantuan dia," kata Al-Mutairi.

Banyak pengguna media sosial di kawasan Arab yang mengecam keputusan Al-Mutairi yang menggunakan nama Bush untuk putranya.

"Seorang pria Kuwait menggunakan nama George Bush, pembunuh satu juta rakyat Irak dan penghancur Baghdad untuk nama anaknya," kata seorang pengguna Twitter.

"Ini merupakan bentuk keterbelakangan mental tingkat tinggi," kata pengguna Twitter lainnya.

Saat ditanya apakah putranya menghadapi kesulitan karena menyandang nama George HW Bush, Nayef al-Mutairi mengatakan, selama ini hidup anaknya baik-baik saja. "Kami di rumah memanggilnya Bush, tapi teman-temannya memanggil dia George," ujar Nayef.

Saat istrinya mengandung, Al-Mutairi, yang ditahan pasukan Irak saat Kuwait diinvasi, bersumpah akan menamai anaknya kelak dengan nama George Bush jika anak itu laki-laki dan jika perempuan akan diberi nama mantan PM Inggris, Margaret Thatcher.

Margaret Thatcher diyakini banyak orang sebagai orang yang sangat berpengaruh atas keputusan Bush mengirim pasukan AS untuk mengusir Irak dari Kuwait.

"Lalu istri saya melahirkan anak laki-laki, jadi saya namai di George Bush. Itulah yang bisa saya lakukan untuk menghargai upayanya membebaskan Kuwait dan menyelamatkan kami," kata Al-Mutairi.

Namun, Al-Mutairi mengakui sempat mendapat keuntungan dengan memberi nama presiden AS itu untuk putranya. Saat berkunjung ke AS, Al-Mutairi mengenang, polisi menghentikan dia karena mengemudikan mobil di atas batas kecepatan yang diizinkan.

"Saat itu saya bersama putra saya, dan ketika polisi itu mengetahui nama putra saya, dia membebaskan kami. Dia katakan tak bisa menjatuhkan denda untuk pemilik mobil yang menyandang nama presiden AS," ujar Al-Mutairi sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com