Ihwal merebaknya unjuk rasa berawal saat Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberi tenggat 48 jam kepada tiga pejabat Kedutaan Besar AS untuk Venezuela hengkang dari negeri itu. Maduro beralasan kalau ketiganya mengganggu stabilitas pemerintahan sosialisnya. AS sudah menyangkal tuduhan tersebut.
Presiden Maduro yang menggantikan mendiang Presiden Hugo Chavez itu mengatakan kalau pejabat Kedubes AS itu mencoba menginfiltrasi mahasiswa di Universitas Venezuela dengan berbagai bantuan. Terhadap Leonardo Lopez, Nicolas Maduro sempat mengatakan kalau yang bersangkutan berniat melakukan kudeta dengan dukungan AS.
Pekan lalu, Caracas diwarnai unjuk rasa mahasiswa. Demonstrasi yang awalnya damai itu berujung ricuh tatkala bentrokan dengan aparat keamanan tak terelakkan.
Tercatat, pada Rabu pekan lalu, tiga orang tewas dalam bentrokan. Rinciannya, dua korban tewas adalah mahasiswa dan satu korban tewas berasal dari kelompok pendemo propemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.