Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Revolusi Iran Meriah

Kompas.com - 12/02/2014, 07:45 WIB

TEHERAN, KOMPAS.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan agar perundingan tentang program nuklir Iran dengan enam kekuatan dunia bisa berlangsung secara adil dan konstruktif. Rouhani menyampaikan itu pada peringatan hari ulang tahun ke-35 Revolusi Islam Iran, Selasa (11/2).

Rouhani juga memperingatkan, negara-negara Barat seharusnya tidak memiliki ”delusi” untuk melakukan opsi militer. Ia sejak awal bertekad untuk mencari solusi diplomatik dalam menyelesaikan kebuntuan satu dekade atas program nuklir Iran.

Tokoh moderat yang terpilih menjadi presiden Agustus lalu itu berbicara di depan ratusan ribu warga Iran yang turun ke jalan untuk memperingati HUT ke-35 Revolusi Islam. Seruan Rouhani itu menggema saat perundingan nuklir dengan enam kekuatan dunia telah mengalami perkembangan yang ditandai pengurangan sejumlah sanksi atas Iran.
Peringatan revolusi

Di Teheran, massa tumpah ruah di Taman Azadi menjelang pidato Rouhani. Banyak dari mereka menentang Barat, terutama Amerika Serikat, yang dicap mereka sebagai ”Setan Besar”.

Revolusi Iran 35 tahun silam adalah gerakan besar rakyat Iran untuk menggulingkan Shah dukungan AS. Revolusi itu terjadi pada saat gerakan internasional bagi pengucilan Iran sedang menguat.

HUT ke-35 revolusi ini berlangsung ketika Teheran telah mencapai beberapa kesepakatan nuklir penting dengan enam kekuatan dunia. Kekuatan dunia yang terlibat dalam perundingan itu adalah lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni China, Rusia, Inggris, AS, dan Perancis, ditambah Jerman, atau lazim disebut kelompok P5+1.

Menurut kesepakatan pada November lalu, Teheran setuju menghentikan bagian-bagian dari usaha nuklirnya selama enam bulan. Sebagai imbalannya, sejumlah sanksi internasional atas Republik Islam Iran itu dicabut.

Iran dan kelompok P5+1 menurut rencana akan memulai lagi perundingan di Vienna, Austria, pekan depan. Kali ini mengenai satu perjanjian luas untuk menenangkan kecemasan internasional terkait dengan tudingan bahwa Iran sedang berusaha memiliki senjata nuklir.
Rudal jarak jauh

Teheran telah meletakkan serangkaian ”garis merah” mengenai perundingan itu. Bahkan, negara itu pada malam menjelang ulang tahun revolusi telah melakukan uji coba terhadap dua rudal jarak jauh dan proyektil yang dipandu laser.

Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Hossein Dehqa mengatakan, salah satu di antaranya rudal balistik jarak jauh dengan kemampuan menghindari radar. Rouhani pun memuji ”anak-anak Iran berhasil menguji tembak generasi baru rudal”.

”Iran berkomitmen untuk negosiasi yang adil dan konstruktif dalam kerangka peraturan internasional. Kami juga berharap untuk menyaksikan keinginan seperti itu dalam perundingan mendatang,” ujar Rouhani.

”Saya mengatakan secara eksplisit, jika beberapa (negara) memiliki delusi untuk memberikan ancaman terhadap Iran di meja (perundingan) mereka, mereka harus memakai kacamata baru. Tidak boleh ada aksi militer terhadap Iran,” ujarnya menambahkan. (AFP/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com