Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikepung Tentara Suriah, 20.000 Pengungsi Palestina Kelaparan

Kompas.com - 29/01/2014, 16:49 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com — Dikepung sejak Juni tahun lalu, kini 20.000 orang penghuni kamp pengungsi Palestina Yarmuk di Damaskus terancam kelaparan.

"Banyak warga yang terpaksa makan kucing dan anjing, bahkan keledai," kata salah seorang penghuni Yarmuk, Ali, yang sebelum konflik Suriah pecah adalah seorang mahasiswa.

"Bahkan saat seseorang membunuh seekor anjing, tak ada daging di tubuh hewan itu. Sebab, anjing itu pun kelaparan," tambah Ali kepada AFP lewat Skype.

Ali menambahkan, hal-hal yang beberapa bulan lalu tak terbayangkan kini menjadi hal yang wajar.

Sebagai sebuah kamp pengungsi, Yarmuk kemudian berubah menjadi kawasan komersial dan permukiman yang ramai. Bahkan tempat itu kini tak hanya dihuni warga Palestina, tetapi juga warga Suriah.

Pada 2011, di Yarmuk tercatat terdapat 150.000 orang pengungsi sebagai akibat gelombang eksodus warga Palestina yang terusir akibat pendudukan Israel.

Saat perang pecah dan menyebar hingga ke kawasan di sekitar Damaskus pada musim panas 2012, ribuan orang dari berbagai tempat di ibu kota Suriah itu memasuki Yarmuk, yang menambah padat tempat itu.

Kemudian Yarmuk juga menjadi medan pertempuran, ketika pasukan pemberontak yang memerangi Presiden Bashar al-Assad memasuki kamp pengungsi itu.

Pada Juni tahun lalu, militer Suriah memberlakukan blokade total terhadap Yarmuk yang memiliki luas sekitar dua kilometer persegi itu.

Sebagian besar penduduk Yarmuk saat itu sudah meninggalkan tempat tersebut, tetapi menurut PBB masih tersisa sekitar 18.000 warga sipil.

Tujuh bulan dikepung, kini persediaan obat-obatan dan makanan kian menipis. Bahkan satu kilogram beras di Yarmuk dihargai 100 dollar AS atau sekitar Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com