Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekerja Melampaui Batas, Pilot Maskapai Aeroflot Protes

Kompas.com - 28/01/2014, 21:54 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com — Serikat pilot Rusia di bandara internasional Sheremetyevo, Moskwa, Selasa (28/1/2014), menuduh maskapai penerbangan milik pemerintah Aeroflot membahayakan nyawa penumpang dengan memaksa karyawannya bekerja melampaui batas demi mengejar keuntungan.

Asosiasi Personel Kokpit Sheremetyevo mengatakan, Aeroflot tetap mempekerjakan para pilot yang kelelahan meski kemungkinan para pilot itu tertidur setiap saat ketika tengah menerbangkan pesawat sangat besar.

"Itu semua karena Aeroflot rakus, sehingga keamanan penumpang sangat diragukan," demikian pernyataan serikat pilot.

Sejauh ini manajemen Aeroflot tidak langsung menanggapi keluhan para pekerjanya itu. Namun, lewat bagian humasnya, lewat surat elektronik ke sejumlah media, mengatakan, keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama maskapai itu.

Belakangan, Aeroflot melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan citra mereka dan dalam perjalanannya maskapai ini mendapatkan penghargaan soal pelayanan terbaik di Eropa Timur.

Sebenarnya pangsa pasar Aeroflot menurun hingga 40 persen, jauh dari masa-masa jaya maskapai ini di era Uni Soviet di mana perusahaan ini mengklaim sebagai maskapai penerbangan terbesar di dunia.

Pada 2006, Aeroflot bergabung dengan SkyTeam Alliance yang kemudian mendongkrak kembali perolehan penumpang dan pasar maskapai ini.

SkyTeam bahkan mengklaim armada Aeroflot termasuk yang paling modern, paling muda, dan paling cepat perkembangannya di Eropa.

Citra Aeroflot semakin meningkat tahun ini setelah menjadi maskapai resmi klub sepak bola Liga Primer, Manchester United.

Buruknya jaminan keselamatan penumpang bukan hal baru di Rusia, terutama maskapai-maskapai penerbangan lokal di Rusia.

Kecelakaan udara terburuk di Rusia terjadi pada 17 November 2013 ketika Boeing 737 milik maskapai Tatarstan Airlines jatuh dan meledak saat mendarat di kota Kazan, Rusia Tengah, menewaskan 44 penumpang dan enam orang kru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com