Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Perdamaian Vatikan Diserang Camar dan Gagak

Kompas.com - 27/01/2014, 13:43 WIB
VATIKAN, KOMPAS.COM — Dua burung merpati putih yang dilepas anak-anak yang berdiri di samping Paus Fransiskus di Vatikan, Minggu (26/1/2014), sebagai sebuah simbol perdamaian, langsung diserang burung-burung lain yang lebih besar. Seekor burung camar dan gagak hitam besar langsung menyergap dua merpati itu, tepat setelah dilepaskan dari jendela Istana Apostolik saat Doa Angelus mingguan Paus di depan puluhan ribu anggota jemaat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

Setelah berdoa untuk Ukrainasetidaknya tiga orang tewas dalam bentrokan terbaru dan telah menjadikan kota Kiev berkobarPaus membantu anak-anak sekolah melepaskan dua merpati itu dari jendela Istana Apostolik. Sial bagi burung-burung itu, keduanya langsung diserang. Seekor camar mendesak salah satu merpati itu ke dinding istana dan mematuk ekornya. Namun, merpati berhasil melarikan diri, walau bulu ekornya copot. Merpati itu meninggalkan camar tersebut dengan mulut penuh bulu.


AP Seekor burung camar langsung menyerang salah satu burung merpati yang baru saja dilepaskan dari Istana Apostolik itu.

Seekor gagak berusaha menangkap burung merpati yang lebih kecil, saat merpati itu beristirahat di ambang jendela. Gagak itu mematuknya berulang-ulang. Namun, merpati kedua itu juga lolos. Keduanya akhirnya terus terbang, dan tampaknya tidak terluka.

Pelepasan burung-burung itu mengakhiri acara tahunan Vatikan, yaitu Karavan Perdamaian. Tahun lalu, salah seekor merpati diserang camar, sementara tahun 2012 burung-burung merpati itu terbang kembali ke Apartemen Apostolik.

Ketika berbicara dari ambang jendela itu, Fransiskus menyerukan perdamaian di Ukraina, setelah setidaknya tiga orang tewas dalam bentrokan terbaru dalam krisis yang telah berjalan dua bulan itu.


AP Pelepasan burung-burung itu mengakhiri acara tahunan Vatikan, yaitu Karavan Perdamaian.

"Saya mengingat warga Ukraina dalam doa, khususnya mereka yang telah kehilangan nyawanya dalam beberapa hari terakhir dan keluarga mereka," kata Fransiskus dalam Doa Angelus mingguannya di Lapangan Santo Petrus itu. "Saya berharap bahwa sebuah dialog konstruktif antara lembaga-lembaga dan masyarakat sipil dapat terjadi. Setiap kekerasan dapat dihindari. Semangat perdamaian, dan pencarian kebaikan bersama, ada dalam hati semua orang."

Aksi massa melawan pemerintahan Presiden Yanukovich itu meletus pada November lalu setelah dia menarik diri dari kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa untuk kemudian mendukung hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com