Situasi keamanan di Mesir tak kunjung pulih setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013. Pemerintah sementara Mesir belakangan menyatakan Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam yang adalah basis massa pendukung Mursi, sebagai organisasi teroris.
Penetapan status bagi organisasi itu menggunakan sebuah serangan mematikan di wilayah tersebut sebagai dasarnya. Meskipun kelompok militan yang berbasis di Sinai mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, pemerintah sementara bersikukuh dengan penetapan Ikhwanul Muslimin sebagai teroris.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Meteri sementara Mesir Hazem el-Beblawi mengutuk pertumpahan darah yang terjadi di seantero Mesir. Dia pun menuduh rangkaian kekerasan tersebut sebagai upaya pasukan teroris untuk menggagalkan road map politik yang dirancang pemerintah sementara Mesir bersama militer.
Sepanjang Jumat, helikopter militer terlihat hilir mudik di langit Kairo. Kehadiran helikopter tersebut menguatkan adanya kekhawatiran bakal ada serangan tak terduga kapan saja di wilayah itu. Mubarak terguling dari kekuasaan panjangnya di Mesir pada 25 Januari 2011, membuka jalan bagi pemilu demokratis pertama di Mesir pada 2012 yang mengantarkan Mursi ke kursi kepresidenan.