Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencipta AK-47 Mengaku Berdosa atas Kematian Banyak Orang

Kompas.com - 13/01/2014, 18:50 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com — Mikhail Kalashnikov, pencipta senapan serbu legendaris AK-47, ternyata menanggung beban dosa selama hidupnya. Menjelang akhir hayatnya, Kalashnikov, yang menganut Kristen Ortodoks, mengaku takut berdosa atas kematian semua orang yang diakibatkan senjata ciptaannya itu.

Kalashnikov, yang meninggal dunia Desember lalu pada usia 94 tahun, pada April tahun lalu menulis sebuah surat panjang penuh emosi kepada Patriach Kirill, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia. Demikian harian pro-Kremlin Izvestia mengabarkan, Senin (13/1/2014).

"Rasa sakit dalam jiwa saya tak tertahankan. Saya terus mencari jawaban untuk satu pertanyaan: jika senjata ciptaan saya mencabut nyawa seseorang, apakah saya berdosa atas kematian orang itu, bahkan jika orang itu adalah musuh?" ujar Kalashnikov dalam suratnya.

Surat yang diketik di atas kertas surat pribadi Kalashnikov tersebut ditandangani langsung pria yang menyebut dirinya adalah "budak" Tuhan itu.

Sekretaris pers Patriakh Kirill, Alexander Volkov, mengatakan, Gereja Ortodoks Rusia memang telah menerima surat dari Kalashnikov itu dan sudah membalasnya secara pribadi.

"Gereja memiliki posisi yang pasti: saat senjata digunakan untuk membela tanah air, maka Gereja mendukung baik pembuat maupun serdadu yang menggunakan senjata itu," ujar Volkov.

"Dia (Kalashnikov) membuat senjata itu untuk mempertahankan negara ini dari musuh, bukan untuk digunakan teroris," tambah Volkov.

Kalashnikov, yang pemakamannya dihadiri Presiden Vladimir Putin, menciptakan sebuah senapan serbu yang sederhana dan terbukti tangguh saat digunakan Tentara Merah dalam Perang Dunia II.

Kini, AK-47 merupakan senjata serbu yang paling banyak diproduksi di dunia secara legal maupun ilegal. Bahkan kini AK-47 menjadi salah satu senjata yang banyak digunakan kelompok pemberontak hingga teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com