Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang, Peternak Australia Beli Air Minum untuk Ternak

Kompas.com - 09/01/2014, 11:00 WIB
Para peternak di Barat Daya Queensland, Australia, yang terkenal sebagai pusat industri ternak sapi terpaksa harus membeli air  tangki  untuk menjaga  ternak sapi mereka tetap hidup,  menyusul kabar prakiraan cuaca yang menyebutkan peluang turun hujan sangat kecil.

Adavale merupakan kota kecil yang hanya memiliki satu pub dan kota ini menjadi pusat penghubung bagi industri peternakan sapi dan domba yang banyak terdapat di sekelilingnya.

Pemilik pub, Koss Siwers mengatakan di daerah itu belum pernah turun hujan yang signifikan selama hampir satu tahun dan menurutnya saat ini situasinya menjadi semakin sulit bagi penduduk setempat.

"Sejumlah pemilik peternakan mulai membeli air di tangki. Dan saya bertemu dengan banyak pengemudi truk tangki air yang datang dan bercerita betapa jauhnya mereka harus mengemudi berkeliling mengantarkan air tersebut," katanya.

“Salah satu dari mereka singgah di sini minggu lalu ... Ia berkendara berkeliling sepanjang 120-kilometer non stop selama tiga hari, mengangkut air ke peternakan yang tidak memiliki sumur atau air artesis.

"Para peternak ini harus membeli air untuk memberi minum ternak-ternak mereka.”

Sejumlah kawasan sudah tidak pernah mendapatkan hujan selama 21 bulan.

Petugas dari Biro Meteorologi dan Klimatologi, Blair Trewin  mengatakan laporan terakhir memastikan prediksi cuaca yang suram.

"Sebagian besar kawasan di Barat Queensland,  untuk daerah yang berada sekitar 300 kilometer dari pantai, sekitar setengahnya memiliki curah hujan normal selama 12 bulan terakhir dan dalam beberapa kasus, kurang dari itu, "katanya.

"Masih ada potensi musim ini untuk berubah tapi sejauh ini kenyataannya sangat sedikit pergerakan,” tegasnya.

"Ada sedikit kabar baik kalau dalam waktu dekat, terlihat seperti ada prospek untuk setidaknya akan terjadi beberapa kali hujan di banyak daerah yang mengalami kekeringan pada beberapa hari mendatang yang setidaknya bisa membantu mereka mengatasi masalah kekeringan ini."

"Laporan prakiraan cuaca musiman tampaknya tidak terlalu bagus untuk wilayah itu. Pada kuartal pertama tahun ini,  prospek umumnya menunjukkan sekitar 60 sampai 65 persen kemungkinan curah hujan di bawah normal untuk sebagian besar Queensland," katanya.

Menteri Pertanian Federal, Barnaby Joyce tengah dalam perjalanan menuju Toowoomba untuk memulai kunjungannya ke kawasan-kawasan yang terdampak kekeringan di Queensland.

Dia mengatakan dia ingin mengetahui sejauh mana kesulitan yang dihadapi para petani.

"Saya selalu sangat prihatin ketika orang harus menghadapi pilihan yang sulit yakni ketika mereka terpaksa harus menjual ternak mereka, karena biaya yang harus mereka keluarkan lebih besar dari apa yang akan mereka dapatkan," katanya.

"Jika mereka meninggalkan ternak di kandang, ternak itu akan mati kelaparan, sehingga Anda tidak bisa melakukan hal itu. Jadi mereka dihadapkan pada pilihan satu-satunya untuk menembak mati ternak-ternak mereka. Dan itu bukan pengalaman yang baik bagi setiap orang yang terlibat. Ada beberapa ternak yang berada pada kondisi dimana mereka tidak  bisa diangkut dan tentu saja pemiliknya kehabisan makanan tapi tidak  memiliki uang untuk membeli makanan ternak, kita tahu apa alternatif yang tersisa yang  bisa mereka lakukan selanjutnya,” tuturnya prihatin.

Tetapi Joyce memastikan kalau ada dana bantuan dari kementeriannya untuk para pemilik ternak di kawasan itu.

"Saya telah memerintahkan kementerian saya untuk mengevaluasi proses bagaimana penilaian ini dilakukan untuk memastikan dana bantuan itu diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan,” papar Joyce.

"Dan tentu saja dana bantuan yang disediakan itu ditujukan untuk menutupi kebutuhan rumah tangga  mereka untuk membeli makanan dan pakaian.”

"Saya tahu ada isu-isu lain yang belum dapat diselesaikan dan untuk itu saya akan mengupayakan yang terbaik untuk membahasanya dengan pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com