Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Fungsi Organ Vital Ariel Sharon Bertahap Menurun

Kompas.com - 03/01/2014, 03:39 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber

YERUSALEM, KOMPAS.com - Kondisi kesehatan mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon semakin memburuk, Kamis (2/1/2014). Dokter menyatakan Sharon mengalami kegagalan beberapa organ vital. Dia adalah sosok yang turut mewarnai setiap bagian sejarah kehadiran negara Israel.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami melihat penurunan bertahap dari fungsi organ vital Ariel Sharon, (organ) yang penting untuk kelangsungan hidupnya," kata Direktur Rumah Sakit Tel Hashomer, Zeev Rotstein, melalui radio pemerintah, Kamis. "Kondisinya kritis, hidupnya dalam bahaya.."

Rotstein mengatakan para dokter dan keluarga telah memperkirakan yang terburuk akan terjadi. Kondisi Sharon (85) memburuk sejak Rabu (1/1/2014), setelah jatuh koma akibat serangan stroke hebat pada 4 Januari 2006. Kondisinya memburuk sesudah dia menjalani operasi karena gangguan ginjal serius.

Situs berita Ynet mengutip sumber-sumber medis setempat mengatakan Sharon kembali berada di unit perawatan intensif sebulan lalu. Dalam beberapa hari terakhir kondisi Sharon disebut stabil tetapi mengalami kerusakan signifikan.

Pemimpin kubu sayap kanan nasionalis Israel ini pada Januari 2013 memperlihatkan kemajuan aktivitas otak berdasarkan pemindaian MRI. Reaksi positif dia perlihatkan ketika melihat foto keluarga dan mendengar suara anaknya.

Keprihatinan

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry yang baru tiba di Israel, Kamis, mengatakan keprihatinan mendalam untuk Sharon dan keluarganya. Kerry berada di Israel terkait rencana kunjungan empat hari untuk menyiapkan kelanjutan pembicaraan damai Israel dan Palestina.

"Kita ingat kontribusi dan pengorbanan yang dia buat untuk memastikan kelangsungan hidup dan kesejahteraan Israel," ujar Kerry sebelum bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. "Semua orang Amerika bersama Israel dan mantan pemimpinnnya."

Sharon menjabat sebagai Perdana Menteri Israel pada 2001. Setelah mencapai puncak karir politik bersama Partai Likud, pada 2005 Sharon keluar dari partai itu dan membentuk partai baru, Kadima. Langkahnya ini merupakan reaksi kefrustasiannya menyikapi kubu garis keras Israel yang menentang penarikan mundur pasukan Israel dari Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Karir Sharon penuh dengan kontroversi. Lahir pada 27 Februari 1928 dari orangtua keturunan Belarus, dia menyebut diri dalam biografinya sebagai "Prajurit". Tangguh dan berani, Sharon membuktikan diri sebagai tentara cerdas yang mewarnai seluruh sejarah negara Israel.

Meski menjadi perwira tinggi dalam perang enam hari pada 1967 yang menjadi awal pendudukan Israel atas wilayah Palestina, Sharon juga yang kemudian mendorong penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza yang mereka dududki sejak perang enam hari itu.

Sharon mendapat julukan "Buldoser" karena gaya dan fisiknya. Dia pun diingat orang-orang Timur Tengah dengan julukan "Jagal dari Beirut", terkait pembantaian pengungsi Palestina di kamp Sabra dan Shatila di Beirut, Lebanon, pada September 1982.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com