Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uskup Desmond Tutu Kritik Upacara Pemakaman Mandela

Kompas.com - 17/12/2013, 19:17 WIB

PRETORIA, KOMPAS.com - Uksup Agung Desmond Tutu, Selasa (17/12/2013), mengkritik beberapa aspek dalam upacara pemakaman dan penghormatan atas mendiang Nelson Mandela.

Pemenang Nobel Perdamaian ini mengatakan Mandela akan 'terkejut' karena Gereja Reformasi Belanda tidak diikutkan dalam upacara penghormatan dan pemakaman tokoh anti-apartheid tersebut.

Gereja Reformasi Belanda dibawa oleh warga kulit putih ke Afrika Selatan dan amat dekat dengan rezim apartheid namun sudah menyampaikan permintaan maaf dalam masalah itu.

Dalam pernyataannya, Tutu mengatakan sebagai anggota komunitas beragama dia meminta maaf atas tidak diundangnya Gereja Reformasi Belanda.

Selain itu, Bahasa Afrikaans -yang digunakan oleh komunitas kulit putih di Afrika Selatan- amat jarang digunakan, seperti dilaporkan wartawan BBC John McManus.

Seharusnya, tambah Tutu, Afrikaans lebih banyak digunakan karena mantan presiden Mandela 'bergerak jauh ke luar' untuk membuat komunitas kulit putih merasa sebagai bagian dari Afrika Selatan yang baru.

Tutu -yang sering mengkritik partai ANC yang saat ini memerintah- berpendapat kedua acara untuk Mandela itu akan lebih inklusif atau melibatkan banyak orang jika para pejabat pemerintah tidak terlalu banyak campur tangan.

Nelson Mandela meninggal dunia pada Kamis 5 Desember 2013 pada usia 95 tahun setelah menjalani perawatan karena infeksi paru-paru selama beberapa waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com